Disdikbud Pesisir Barat Bakal Terapkan Hasil Studi Tiru ke Bali

Selasa 08 Oct 2024 - 22:59 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : mujitahidin

PESISIR TENGAH – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), secara bertahap akan mengimplementasikan hasil kegiatan studi tiru yang telah dilakukan, seperti yang telah dilaksanakan di Disdikbud Kota Denpasar, Provinsi Bali, Senin 30 September 2024 lalu.

Kadisdikbud Pesbar, Edwin Kastolani Burtha, S.H., M.H., mengatakan, sebelumnya Disdkbud setempat telah melakukan kegiatan studi tiru kembali setelah sebelumnya dilaksanakan di Bandung, dan di Disdikbud Kota Denpasar, Bali. Seperti yang dilaksanakan di Disdikbud Pesbar Kota Denpasar Bali beberapa waktu lalu bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik terbaik yang telah diterapkan di Kota Denpasar dalam pengelolaan kebudayaan dan pendidikan. Selain itu juga mengenai potensi penerapannya di Kabupaten Pesbar.

“Selain itu juga, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi program dan kegiatan kebudayaan unggulan yang diterapkan di Kota Denpasar,” katanya, Selasa 8 Oktober 2024.

Ditambahkannya, termasuk untuk memahami strategi dan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal, serta menjelajahi kemungkinan adaptasi program kebudayaan Denpasar di Kabupaten Pesbar, khususnya dalam hal penguatan keberagaman budaya dan integrasi budaya lokal ke dalam pendidikan, dan juga mempelajari pengelolaan infrastruktur kebudayaan yang dapat diterapkan di Pesbar.

“Dalam kunjungan studi tiru yang sebelumnya dilaksanakan di Kota Denpasar itu juga ada beberapa hal yang dibahas, seperti pengelolaan seni dan budaya lokal,” jelasnya.

Masih kata dia, seperti yang diketahui bahwa Kota Denpasar telah mengembangkan program-program seni budaya yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakat, seperti Festival Seni Bali Jani dan Denpasar Festival. Serta membahasan mengenai pusat-pusat seni, seperti Museum Bali dan Pusat Kesenian Bali, menjadi sentra pelestarian budaya serta pengembangan kreativitas generasi muda.

“Selanjutanya, membahas mengenai integrasi pendidikan dan kebudayaan, yakni kebudayaan lokal diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan formal melalui mata pelajaran muatan lokal yang mengajarkan nilai-nilai adat, budaya, dan seni lokal,” katanya.

Dikatakannya, dalam kegiatan itu juga membahas mengenai program Sekolah Sahabat Seni, program itu merupakan salah satu program unggulan yang mendukung sekolah-sekolah untuk mengembangkan kesenian tradisional. Serta memabhas mengenai pemanfaatan teknologi dalam pelestarian budaya. Mengenai hal itu Pemerintah Kota Denpasar juga menggunakan platform digital untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kebudayaan lokal.

“Aplikasi dan website resmi kebudayaan memudahkan akses masyarakat terhadap informasi budaya dan event kebudayaan, serta kolaborasi Pemerintah dan komunitas, dan pembahasan lainnya,” jelasnya.

Ditambahkannya, berdasarkan hasil kunjungan studi tiru tersebut beberapa hal yang dapat diadaptasi oleh Kabupaten Pesbar itu antara lain pengembangan festival budaya lokal, hal itu menginisiasi festival budaya tahunan yang menampilkan kesenian tradisional dan budaya lokal Pesbar. Hal ini juga dapat menjadi upaya promosi budaya lokal sekaligus meningkatkan pariwisata budaya.

“Kemudan, integrasi budaya lokal dalam pendidikan yakni menerapkan program pendidikan berbasis budaya yang mengajarkan kesenian dan kearifan lokal sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Pesbar, serta beberapa hal lainnya yang bisa diadaptasi untuk di Pesbar ini,” pungkasnya.(yayan/*)

Kategori :