PESISIR TENGAH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), menyoroti kasus bullying di sekolah. Seperti yang belum lama terjadi di salah satu sekolah di Kecamatan Pesisir Tengah, bahkan video bullying terhadap siswa sekolah itu hingga viral di media sosial.
DPRD Pesbar merasa prihatin dengan masih maraknya bullying yang terjadi disekolah. Sehingga, kondisi tersebut harus menjadi perhatian bagi semua pihak dan juga stakeholder terkait yang ada di Kabupaten Pesbar ini, agar kedepan kasus bullying terhadap pelajara disekolah itu tidak lagi terjadi. Hal itu diungkapkan Ketua Sementara DPRD Pesbar, Mohammad Emir Lil Ardi, S.H., Minggu 13 Oktober 2024.
Menurutnya, tindakan bullying terutama terhadap para pelajar atau siswa di sekolah itu tidak hanya merusak mental dan Psikologis siswa tersebut. Tapi juga dapat mengganggu proses pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka (Siswa-Red).
“Kami sangat prihatin dengan masih maraknya kasus bullying yang terjadi, bahkan baru-baru ini terjadi disalah satu sekolah di Kecamatan Pesisir Tengah, dan ini akan menjadi perhatian bersama,” katanya.
Dikatakannya, DPRD Pesbar berharap kedepan ada sinergi yang lebih kuat antara sekolah, orang tua, dan Pemerintah Daerah dalam menangani masalah ini (bullying). Salah satu langkah penting yang perlu diambil adalah memperkuat program pendidikan karakter di sekolah-sekolah, mengadakan pelatihan dan sosialisasi tentang anti-bullying bagi siswa, guru, dan staf sekolah.
“Selain itu juga meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah, serta program dukungan pemulihan mental dan psikis bagi korban bullying, agar mereka bisa melanjutkan proses belajar dengan baik,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, video bullying salah satu siswi di SMP Negeri 2 Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesbar, ramai di salah satu group media sosial (medsos) Faceebook. Video bersurasi 1:32 menit, itu menunjukan seorang siswi mendapat perlakuan yang kurang pantas dari rekannya.
Kepala SMPN 2 Krui, Erlica, S.P., membenarkan jika video yang beredar di medsos itu merupakan salah satu siswi di SMPN 2 Krui. Bahkan, kini masalah itu sudah ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesbar.
“Iya benar, itu salah satu siswi di SMPN 2 Krui, mengenai persoalan itu saat ini sudah ditangani oleh DP3AKB Pesbar,” singkatnya.
Sementara itu, kepala DP3AKB Pesbar, dr.Budi Wiyono, M.H., mengatakan, kejadian itu dari DP3AKB Pesbar baru mendapat informasi Jumat 11 Oktober 2024 malam kemarin dari Polres Pesbar. Setelah mendapat informasi tersebut, Sabtu 12 Oktober 2024, pihaknya bersama UPTD PPA dan Psikologis, telah mengunjungi korban yang berinisial C (14) yang masih duduk dibangku kelas VIII di SMPN 2 Krui.
“Kami sudah mengunjungi korban, dan berdasarkan keterangan korban kalau kejadian itu sudah lama yakni pada 26 September 2024 lalu,” katanya.
Bahkan lanjutnya, kejadian itu sudah diketahui oleh pihak sekolah tapi tidak tuntas, karena pihak sekolah tidak melapor ke DP3AKB setempat sejak awal kejadian. Pihak sekolah hanya memanggil orangtua maisng-masing. Dengan langkah sekolah itu sangat disayangkan, karena kasus bullying itu merupakan tindakan yang harus menjadi perhatian bersama.
“Korban sampai saat ini masih sekolah, yang sangat diprihatinkan adalah korban ini sudah ditinggal oleh ayahnya yang telah meninggal dunia tujuh hari lalu,” jelasnya.(yayan/*)