PESISIR TENGAH – Sebagian besar petani di Kabupaten Pesisir Barat kini sudah mulai melakukan penggarapan dan penanaman padi, pasca musim kemarau. Hal itu merupakan salah satu upaya dalam rangka percepatan tanam, mengingat kini sudah memasuki musim penghujan.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, rata-rata petani di Kabupaten Pesbar masih melakukan percepatan penggarapan lahan sawah, terutama lahan sawah yang kondisi suplai airnya sudah mencukupi, baik sawah irigasi maupun sawah tadah hujan.
“Sebagian besar petani rata-rata sudah melakukan penggarapan lahan, mudah-mudahan pada musim tanam saat ini semua lahan sawah yang ada itu bisa digarap dan ditanam maksimal,” katanya.
Bahkan, kata dia, sampai saat ini juga sudah banyak lahan sawah yang ditanam padi. Berdasarkan data dilapangan bahwa untuk luasan lahan sawah yang sudah ditanam itu sampai saat ini mencapai 490 hektare. Sedangkan, lainnya rata-rata masih dilakukan penggarapan, baik pasca musim panen, maupun penggarapan lahan sawah yang memang sebelumnya tidak bisa tanam karena kemarau.
“Mudah-mudahan pada musim tanam saat ini tidak terkendala, sehingga pasca musim kemarau, dan kini sudah memasuki musim penghujan tersebt semua lahan sawah bisa digarap maksimal,” jelasnya.
Dikatakannya, bukan hanya digarap saja, namun juga diimbau petani secepatnya melakukan kembali penanaman padi. Sehingga, pada musim panen raya berikutnya, hasil produksi padi di Kabupaten Pesbar kembali meningkat. Dengan meningkatnya hasil produksi padi itu, dipastikan akan berdampak pada kondisi ketahanan pangan, di Pesbar maupun luar daerah. Setiap saat tentu untuk data luasan tanam padi, baik di lahan sawah irigasi maupun sawah tadah hujan itu akan terus mengalami perubahan.
“Untuk itu, mudah-mudahan perluasan tanam padi oleh petani bisa terus meningkat. Begitu juga dengan luasan tanam untuk padi googo atau padi darat, kita berharap bisa kembali ditingkatkan oleh petani, termasuk tanaman pangan lainnya seperti jagung dan kedelai,” pungkasnya.(yayan/*)