Peringatan Keamanan Siber, Hindari Mencari Kalimat ini di Google

Rabu 13 Nov 2024 - 17:32 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Google, sebagai mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia, memudahkan kita untuk menemukan informasi.

Namun, popularitasnya juga dimanfaatkan oleh peretas untuk melakukan serangan siber. Oleh karena itu, penting bagi pengguna internet untuk berhati-hati, terutama saat mengetikkan kata kunci tertentu yang bisa membahayakan perangkat mereka.

Menurut pakar keamanan siber dari Sophos, ada beberapa kalimat yang sebaiknya tidak dicari di Google, karena dapat mengarahkan pengguna ke situs berbahaya yang terinfeksi malware.

Salah satu contoh adalah pertanyaan "Apakah kucing Bengal legal di Australia?". Jika seseorang mengetikkan kalimat ini, peretas akan mengelabui mesin pencari untuk menampilkan situs palsu yang mengandung malware jenis GootLoader.

GootLoader merupakan jenis malware yang telah ada selama hampir satu dekade dan digunakan oleh kelompok peretas seperti REVil, yang terkenal dengan ransomware dan trojan perbankan Gootkit.

Malware ini berfungsi untuk merusak perangkat dan mencuri data pribadi. Para peretas menggunakan teknik yang disebut "meracuni SEO", yakni mengoptimalkan situs-situs palsu agar muncul di urutan teratas hasil pencarian Google.

Tak hanya itu, pengguna juga harus waspada terhadap pencarian yang dapat menimbulkan kecurigaan. Pada tahun 2013, sepasang suami istri di Long Island, New York, tidak sengaja mengetikkan frasa "bom panci presto" bersama dengan kata "ransel" saat mencari barang-barang rumah tangga.

Hasil pencarian ini memicu alarm di sistem pengawasan terorisme, yang akhirnya membuat mereka didatangi oleh petugas keamanan.

Untuk itu, penting bagi setiap pengguna internet untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pencarian di mesin pencari, demi menghindari ancaman peretasan maupun masalah hukum. (*)

Kategori :