Buah Kesukaan Putri Keraton, Ternyata Buah Kepel

Rabu 20 Nov 2024 - 21:22 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.bacakoran.co - Kepel, atau lebih dikenal dengan nama ilmiah Stelechocarpus burahol, adalah tumbuhan yang menjadi ciri khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Tanaman ini telah diangkat menjadi simbol flora khas Yogyakarta lewat Keputusan Gubernur DIY No. 385/KPTS/1992.Meski tidak terdaftar sebagai flora yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Pada bulan Juli 1999, buah kepel mulai menjadi jarang ditemui, meskipun belum tercatat dalam Daftar Merah IUCN.

 

Pohon kepel tumbuh di berbagai wilayah Asia Tenggara, Kepulauan Solomon, dan Australia. Kepel mempunyai rasa manis, dengan daging buah berwarna kuning keemasan hingga coklat muda yang melapisi biji yang cukup besar. Tanaman ini biasanya berkembang di daerah dataran rendah hingga mencapai ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Pohon kepel bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 25 meter dengan batang berdiameter hingga 40 cm.

 

Kulit batang pohon kepel memiliki benjolan-benjolan kecil yang muncul akibat pertumbuhan buah dan bunga, karena kedua bagian tersebut tidak tumbuh di cabang atau ranting, namun langsung pada batang pohon. Daun pohon kepel memiliki bentuk yang memanjang atau lonjong, dengan panjang berkisar antara 12 hingga 27 cm, serta lebarnya antara 5 hingga 9 cm. Bunga pohon kepel wangi dan indah, di mana bunga jantan berkumpul di cabang tua di bagian atas pohon, sementara bunga betina tumbuh di bagian bawahnya.

 

Buah kepel yang sudah masak memiliki warna coklat keabu-abuan yang kemudian berubah menjadi coklat tua. Bentuknya bulat atau lonjong dengan ujung yang meruncing.Kepel merupakan sebutan untuk buah yang berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa. Meskipun begitu, buah tersebut memiliki makna yang lebih mendalam daripada sekadar ukurannya, sebagai lambang keselarasan antara fisik dan mental yang tercermin melalui simbol kepalan tangan yang rapat.

 

Sejak zaman dahulu, para putri keraton telah menggunakan buah kepel sebagai pewangi alami dan penghilang bau badan. Di samping itu, buah tersebut juga diyakini memiliki manfaat sebagai kontrasepsi alami bagi wanita, sehingga diminati oleh kalangan keraton.Dari sisi kesehatan, buah kepel memiliki manfaat untuk meningkatkan kelancaran buang air kecil dan membantu mengurangi risiko peradangan pada ginjal. 

 

Daun digunakan untuk meredakan asam urat, sementara daun kepel yang digunakan sebagai lalapan ternyata bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain buah dan daunnya, akar dan biji pohon kepel juga mengandung senyawa alami seperti saponin, flavonoid, dan polifenol yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Saat ini, kepel sering dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk membersihkan darah dan memperkuat organ-organ penting seperti liver, paru-paru, dan ginjal.(*)

Kategori :

Terkait