Radarlambar.bacakoran.co - Amerika Serikat (AS) terus memperketat pembatasan terhadap teknologi China, khususnya di sektor semikonduktor. Langkah terbaru ini mencakup ekspor peralatan canggih ke lebih dari 140 perusahaan di China, termasuk produsen peralatan chip seperti Naura Technology Group. Selain itu, perusahaan seperti Piotech dan SiCarrier Technology juga terkena dampak aturan baru ini.
Aturan yang diperketat ini mencakup pembatasan pengiriman chip memori canggih dan perangkat manufaktur chip lainnya. Kebijakan tersebut dinilai akan semakin menghambat pengembangan teknologi tinggi di China.
Fokus AS pada Teknologi Strategis
Pemerintahan Biden menganggap langkah ini sebagai bagian dari strategi untuk mencegah China mengembangkan teknologi yang dapat digunakan dalam kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi militer.
Selain itu, aturan ini juga membatasi ekspor alat-alat pembuatan chip dari negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
Bahkan diperkirakan langkah ini akan berdampak terhadap perusahaan besar seperti Lam Research, KLA dan Applied Materials. Selain itu, perusahaan non-AS seperti ASM International dari Belanda juga akan terkena dampaknya.
Tanggapan China
China menilai jika langkah ini merusak tatanan perdagangan global dan mengancam rantai pasokan internasional. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian menyatakan pemerintahnya akan mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan perusahaan dalam negeri.