BALIKBUKIT – Dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lampung Barat, yang berlangsung Senin 9 Desember 2024, Fraksi Amanat Demokrat (ADEM) memberikan perhatian serius terhadap dugaan kasus fraud (kecurangan) yang tengah menghebohkan di PT. Bank Lampung.
Kasus dugaan pemalsuan data nasabah dalam pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh oknum pegawai bank Lampung, dimana kasusnya kini ditangani Satreskrim Polres Lampung Barat, dengan terduga pelaku Dody Oktiawan (38), karyawan Bank Lampung KCP Liwa, menjadi sorotan utama Fraksi ADEM dalam pandangan umum mereka terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Lampung Barat Tahun 2024.
Sekretaris Fraksi ADEM, Bambang Kusmanto, dalam penyampaiannya menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap operasional Bank Lampung agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Ia meminta kepada pihak bank dan pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi permasalahan ini dan memulihkan kembali kepercayaan publik.
Fraksi Amanat Demokrat menilai bahwa kasus fraud ini bisa berdampak negatif bagi reputasi Bank Lampung dan menciptakan rasa ketidakpercayaan di kalangan nasabah.
”Tindakan pemalsuan data nasabah yang dilakukan oleh oknum pegawai ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini adalah masalah serius yang memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur dan sistem pengawasan di Bank Lampung,” ujar Bambang Kusmanto.
Dalam pandangannya, Fraksi ADEM mengajukan beberapa pertanyaan kepada Pemkab Lampung Barat dan PT. Bank Lampung terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk menangani masalah tersebut. Salah satunya adalah mengenai upaya memperbaiki sistem pengawasan internal di Bank Lampung untuk mencegah terjadinya kecurangan serupa di masa mendatang.
Bambang Kusmanto menegaskan bahwa bank sebagai lembaga keuangan yang mengelola dana masyarakat harus memiliki prosedur yang sangat ketat dalam setiap transaksi, terutama yang melibatkan data nasabah. Fraksi ADEM juga menyoroti pentingnya penguatan pengawasan terhadap seluruh proses pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Lampung.
”Peningkatan pengawasan pembiayaan harus menjadi prioritas utama, agar kejadian serupa tidak merusak kepercayaan masyarakat dan dunia perbankan secara keseluruhan,” tambahnya.
Fraksi ADEM juga berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi bahan evaluasi serius bagi pihak bank untuk memperkuat sistem teknologi informasi yang dapat meminimalisir potensi terjadinya kecurangan yang melibatkan data nasabah. Mereka meminta agar transparansi dalam proses pengelolaan data nasabah dapat ditingkatkan, serta agar ada audit internal yang lebih sering untuk memastikan keabsahan setiap transaksi.
Dalam kesempatan tersebut, Fraksi ADEM juga menekankan bahwa penting bagi Bank Lampung untuk segera mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat. “Pasca kejadian ini, kami ingin melihat tindakan nyata dari Bank Lampung untuk memperbaiki sistem dan menegakkan transparansi. Kepercayaan nasabah sangatlah penting, dan kami berharap bank dapat menjelaskan bagaimana mereka akan mengatasi masalah ini dan memulihkan reputasinya,” ujar Bambang Kusmanto.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan penambahan modal yang diusulkan dalam Ranperda yang sedang dibahas, Fraksi ADEM berharap bahwa Bank Lampung dapat lebih memperhatikan aspek keamanan dan pengawasan internalnya. Meningkatkan kualitas pengawasan dan memberikan edukasi kepada seluruh pegawai mengenai etika dan tanggung jawab yang besar dalam mengelola keuangan masyarakat adalah langkah yang sangat diperlukan untuk menjaga integritas institusi tersebut.
Fraksi Amanat Demokrat mengingatkan bahwa pemulihan kepercayaan masyarakat tidak hanya tergantung pada langkah-langkah yang diambil pasca kejadian fraud, tetapi juga pada komitmen jangka panjang Bank Lampung dalam menerapkan tata kelola yang baik dan benar.
”Pihak Bank Lampung diminta untuk melakukan langkah-langkah preventif yang lebih tegas, memperbaiki sistem pengawasan, serta memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat mengenai tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan,” tandasnya. *