PESISIR TENGAH - Sejak beberapa hari terakhir, perairan Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) dilanda cuaca buruk dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang cukup mengganggu aktivitas para nelayan tradisional. Menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini, sejumlah nelayan memilih untuk tidak melaut dan lebih memanfaatkan waktu mereka untuk memperbaiki alat tangkap serta perahu mereka.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pesbar, Armen Qodar, S.P., M.M., mengatakan, kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat bagi nelayan. Gelombang laut yang masih cukup tinggi, ditambah dengan angin kencang yang sering disertai hujan, membuat perairan Pesbar menjadi berbahaya untuk melaut.
“Kondisi gelombang laut yang tinggi dan cuaca ekstrem ini sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, kita mengimbau seluruh nelayan untuk tidak melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan tersebut,” katanya.
Dijelaskanya, banyak nelayan yang justru memanfaatkan waktu saat tidak bisa melaut itu untuk memperbaiki alat tangkap mereka. Berbagai jenis alat tangkap, seperti jaring ikan, pancing, bahkan perahu, diperbaiki agar siap digunakan saat cuaca kembali membaik. Perbaikan ini juga menjadi langkah yang tepat agar nelayan dapat kembali melaut dengan alat tangkap yang lebih optimal setelah cuaca membaik.
“Kita juga melihat banyak nelayan yang memanfaatkan waktu ini untuk mempersiapkan diri, memastikan peralatan mereka dalam kondisi baik, agar bisa kembali beraktivitas dengan lancar ketika cuaca sudah lebih stabil,” jelasnya.
Masih kata dia, cuaca buruk yang berlangsung cukup lama ini berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan di perairan Pesbar. Karena tidak dapat melaut secara maksimal, pasokan ikan menjadi terbatas, sehingga harga ikan di pasar pun mengalami kenaikan. Hasil tangkapan ikan jelas sangat terpengaruh, dan itu mempengaruhi harga jual di pasaran. Biasanya harga ikan saat cuaca buruk seperti ini memang akan lebih tinggi, karena jumlah pasokan yang terbatas.
“Karena itu mudah-mudahan kondisi tersebut bisa kembali pulih kembali, sehingga nelayan bisa kembali maksimal melaut, dan harga ikan dipasaran juga dapat kembali stabil seperti biasanya,” pungkasnya.*