Gegara Penumpang Adu Jotos, Penerbangan Turki-Inggris Berakhir Dengan Pendaratan Darurat

Rabu 18 Dec 2024 - 10:14 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah penerbangan dari Antalya, Turki, menuju Leeds, Inggris, berubah menjadi kekacauan setelah dua penumpang terlibat perkelahian sengit di dalam pesawat.

Salah satu dari mereka bahkan mencoba menggigit lawannya di lorong pesawat, memaksa maskapai Jet2 Airlines melakukan pendaratan darurat di Bulgaria.  

Insiden ini memperpanjang durasi perjalanan yang seharusnya hanya empat jam menjadi delapan jam penuh ketegangan.  

Menurut laporan New York Post (17/12/2024), rekaman yang beredar memperlihatkan seorang pria berbaju garis-garis yang terlibat baku hantam dengan pria berbaju gelap di lorong pesawat.

Serangan kepala, pukulan, hingga aksi saling gulat terjadi, sementara para penumpang lain mencoba melerai dan menjauhkan keduanya dari kursi penumpang.  

Namun, ketika situasi tampak mereda, pria berbaju garis-garis kembali melancarkan serangan dengan mencoba menggigit lawannya. Di tengah kekacauan, sebuah botol tiba-tiba dilempar dari belakang pesawat ke arah mereka.  

Seorang awak kabin yang awalnya berusaha memisahkan mereka akhirnya menyerah dan meninggalkan lokasi setelah tidak berhasil menghentikan perkelahian. Barulah seorang penumpang lain muncul dan berhasil melerai kedua pria tersebut, mengakhiri drama di udara yang menegangkan.    

Unggahan rekaman perkelahian ini di Reddit langsung memicu berbagai reaksi. “Banyak hal yang terjadi di sini,” tulis seorang pengguna. Lainnya menambahkan, “Ini terlihat seperti kejadian khas Inggris—orang-orang saling menanduk.”  

Peristiwa ini bukan satu-satunya kejadian ricuh dalam dunia penerbangan. Beberapa minggu sebelumnya, seorang pelancong di Bandara Internasional Kuala Lumpur juga terlibat perkelahian dengan staf di konter check-in.  

Insiden di Jet2 Airlines ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketenangan selama penerbangan demi keselamatan bersama. Maskapai maupun pihak berwenang kini semakin waspada terhadap potensi gangguan di udara.(*)

Kategori :