Radarlambar.Bacakoran.co - Polisi berhasil mengungkap sindikat pencetakan uang palsu yang beroperasi di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Menariknya, para pelaku mencampur uang palsu dengan uang asli sebelum mengedarkannya. Hal ini dilakukan dengan perbandingan satu lembar uang asli untuk dua lembar uang palsu.
Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan, saat konfrensi Pers Jum’at 20 Desember 2024, menjelaskan bahwa uang palsu yang dicetak oleh sindikat ini digunakan dalam transaksi jual beli dengan cara yang sangat terorganisir. Ditegaskannya, perbandingannya satu banding dua, jadi satu uang asli, dua uang palsu. Transaksi ini sudah melibatkan beberapa tersangka yang saling berperan.
Dalam kasus ini, sebanyak 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebutkan bahwa Andi Ibrahim (AI), yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, merupakan otak di balik sindikat tersebut. Peran AI dalam kejahatan ini sangat sentral, mengatur jalannya produksi dan peredaran uang palsu di kampus tersebut.
Kasus ini terungkap setelah penangkapan seorang tersangka berinisial M, yang kedapatan sedang melakukan transaksi jual beli uang palsu. Penangkapan dimulai dari pelaku M yang terlibat dalam transaksi dengan pelaku AI untuk memperjualbelikan uang palsu.
Polisi terus mendalami kasus ini, dengan berharap dapat mengungkap seluruh jaringan sindikat yang terlibat dalam pencetakan dan peredaran uang palsu. Selain itu, mereka juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya pelibatan pihak lain dalam kejahatan ini.(*)