Global Sumud Flotilla Tegaskan Tetap Berlayar ke Gaza Meski Dihadang Italia

Pemimpin Dunia Nyatakan Dukungan Global untuk Armada Sumud Menuju Gaza. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pengerahan armada Angkatan Laut Italia ke Laut Mediterania memunculkan kontroversi dalam misi Global Sumud Flotilla yang sedang berlayar menuju Gaza. Alih-alih dianggap memberikan perlindungan, langkah Italia justru dinilai sebagai upaya membujuk para relawan dari 45 negara untuk mundur sebelum mencapai wilayah blokade.
Hingga awal Oktober 2025, sebanyak 45 kapal dalam konvoi kemanusiaan ini telah memasuki zona kritis pertama sejauh 300 mil laut dari Gaza. Armada tersebut diperkirakan akan mendekati zona kedua dalam radius 100 mil laut, wilayah yang kerap menjadi titik serangan Israel terhadap misi serupa di masa lalu.
Global Sumud Flotilla menegaskan bahwa pengerahan kapal perang Italia tidak sesuai dengan prinsip non-kekerasan yang dipegang seluruh relawan. Menurut mereka, langkah Italia menunjukkan peran ganda, seolah melindungi tetapi sekaligus menghalangi kelanjutan misi dengan memihak kepentingan Israel.
Meski demikian, para aktivis kemanusiaan memastikan tetap berlayar hingga tiba di Gaza. Mereka menilai tuntutan moral untuk menembus blokade dan menyalurkan bantuan tidak bisa dihentikan hanya karena tekanan diplomatik atau ancaman militer. Seluruh relawan pun menyatakan siap menghadapi risiko demi menegakkan keadilan dan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Konvoi Global Sumud Flotilla sudah berlayar sejak 14 September dari Tunisia, kini memasuki hari ke-15 perjalanan. Dari 45 kapal yang ikut serta, terdapat ratusan relawan termasuk perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Brasil, Jerman, Afrika Selatan, hingga Swedia. Beberapa tokoh dunia, seperti Greta Thunberg dan Mandla Mandela, ikut ambil bagian dalam pelayaran akbar ini.
Dukungan internasional pun mulai mengalir. Spanyol dan Yunani mengirimkan armada pengawalan, sementara Turki menyiapkan kapal bantuan medis. Dari Malaysia, Perdana Menteri Anwar Ibrahim memberi dukungan penuh terhadap lebih dari 30 relawan yang bergabung. Global Sumud Flotilla menegaskan, meski menghadapi intimidasi, mereka akan terus menuntut penghentian blokade Gaza yang dinilai ilegal dan tidak berperikemanusiaan. (*)