Wisatawan Irlandia Utara Ditahan di UEA Setelah Unggah Ulasan Negatif, Kembali ke Tanah Air Setelah Dua Bulan

Minggu 22 Dec 2024 - 18:30 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co -  Seorang pria asal Irlandia Utara, Craig Ballentine, yang ditahan di Uni Emirat Arab (UEA) setelah mengunggah ulasan negatif tentang mantan majikannya, akhirnya kembali ke tanah kelahirannya. Pada Kamis, 19 Desember 2024, Ballentine tiba di Bandara Dublin setelah larangan bepergiannya dicabut. Ia mengungkapkan perasaan bahagianya, menyebut kepulangannya sebagai "keajaiban Natal."

Ballentine, warga Cookstown, County Tyrone, sebelumnya ditahan pada bulan Oktober di Bandara Abu Dhabi akibat komentarnya yang dianggap menghina dan fitnah oleh pihak berwenang UEA. Berdasarkan undang-undang kejahatan dunia maya yang sangat ketat di negara itu, ia terancam hukuman penjara. Namun, setelah proses hukum yang rumit, akhirnya ia dapat kembali ke Irlandia Utara.

Pria berusia 33 tahun itu, sambil menyebutkan momen kebahagiaannya saat melihat Dublin dari langit sangat luar biasa, karena segalanya berubah begitu cepat. Satu menit dirinya tempat itu dan kemudian semuanya berubah. Ini benar-benar seperti keajaiban Natal.

Perjuangan untuk Pulang

Kasus Ballentine menarik perhatian sejumlah politisi, baik di Irlandia Utara maupun di UEA. Di antaranya adalah Menteri Michelle O'Neill, mantan pemimpin UUP Sir Reg Empey, dan anggota dewan Trevor Wilson yang turut menyuarakan dukungan terhadapnya. Sebelumnya, Ballentine mengungkapkan bahwa ia hanya ingin pulang untuk merayakan Natal bersama keluarganya, setelah beberapa minggu penuh tekanan.

Pada tahun 2023 lalu, Ballentine diketahui bekerja di sebuah salon perawatan anjing di Dubai. Namun, setelah hampir enam bulan bekerja di sana, ia terpaksa mengambil cuti karena sakit, sehingga dia memberikan surat keterangan dokter sebagai bukti kondisinya yang sedang sakit itu. Sayangnya, saat ia tidak hadir di tempat kerja, pihak berwenang UEA justru mencatatnya sebagai pekerja yang melarikan diri, yang menyebabkan dia tidak dapat meninggalkan negara tersebut.

Meskipun akhirnya larangan bepergiannya dicabut, proses hukum tersebut memakan waktu dua bulan dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Setelah kembali ke Irlandia Utara, Ballentine menulis ulasan di Google mengenai pengalamannya bekerja di salon perawatan anjing tersebut. Dalam ulasannya, ia menguraikan berbagai masalah yang diduga disebabkan oleh mantan majikannya.

Tahanan Sementara dan Proses Hukum Lanjutan

Namun, ketika ia kembali ke UEA pada akhir Oktober untuk liburan singkat, ia langsung ditangkap dan dibawa ke Dubai dengan tuduhan fitnah. Kasus ini kemudian mengharuskannya menunggu keputusan lebih lanjut mengenai proses hukum yang masih berlangsung.

Ballentine, yang sudah membayar denda itu kemungkinan akan kembali ke Dubai pada akhir Januari 2025 untuk mengikuti sidang lebih lanjut. Meskipun begitu, saat ini ia dapat menikmati kembali kebebasannya di Irlandia Utara bersama keluarganya menjelang perayaan Natal.

Undang-Undang Ketat UEA dalam Menanggapi Komentar Online

Kasus ini menyoroti ketatnya regulasi di UEA terkait dengan kebebasan berkomentar di dunia maya. Pihak berwenang negara ini sangat serius dalam menanggapi ujaran kebencian, penghinaan, atau fitnah yang dilakukan melalui platform online, dengan ancaman hukuman penjara yang berat. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan dan ekspatriat yang tinggal di UEA harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat atau keluhan mereka secara daring.

Bagi Ballentine, meskipun ia berhasil kembali ke tanah air, perjalanannya yang penuh liku ini tetap menjadi pengalaman yang mengesankan dan mengingatkan banyak orang akan pentingnya memahami hukum setempat, terutama saat berurusan dengan platform digital di luar negeri.(*)

Kategori :