Radarlambar.bacakoran.co- NASA tengah merancang robot penjelajah bulan bernama Endurance, yang dirancang untuk mengatasi tantangan ekstrem di Bulan, termasuk suhu dingin pada malam hari.
Misi ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel dari area kritis di Bulan, terutama di kutub selatan yang diyakini memiliki banyak potensi geologi.
Endurance memiliki dua varian konsep. Varian pertama adalah Endurance-R (Robotic), yang mampu mengirimkan sampel ke kendaraan otomatis untuk dibawa kembali ke Bumi. Varian kedua adalah Endurance-A (Astronaut), yang akan mengirimkan sampel ke astronaut di sekitar kutub selatan Bulan.
Endurance dirancang dengan berbagai teknologi canggih, termasuk kemampuan untuk beroperasi di siklus siang-malam Bulan, menghadapi suhu ekstrem dan kondisi pencahayaan yang bervariasi.
Dengan teknologi ini, Endurance akan menjadi rover pertama yang dapat beroperasi pada malam hari di Bulan.
Keunggulan lainnya adalah kemampuan navigasi otonom yang sangat canggih, yang memungkinkan rover bergerak lebih cepat dan lebih jauh dibandingkan dengan rover Perseverance yang menjelajah di Mars.
Misi ini juga akan melibatkan pengambilan sampel dari area yang sangat luas, seperti Basin SPA yang memiliki diameter lebih dari 2.000 kilometer.
Meskipun memiliki potensi besar, tantangan utama yang dihadapi oleh misi ini adalah pendanaan, mengingat besarnya biaya yang diperlukan.
Program ini dikelola di bawah Lunar Discovery and Exploration Program (LDEP) NASA, yang juga mendanai inisiatif lainnya. Keberhasilan misi Endurance akan sangat bergantung pada alokasi dana yang memadai agar tidak mengganggu proyek-proyek lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun hasil ilmiah yang diharapkan sangat besar, biaya yang diperlukan untuk misi Endurance juga sangat signifikan, lebih besar dari misi rover VIPER yang sebelumnya dibatalkan karena masalah anggaran.(*)