RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Menjelang Ramadan dan Lebaran 2025, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan paket stimulus ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun ini.
Kebijakan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang bersiap menyambut momen Lebaran.
Paket stimulus yang diumumkan di Istana Negara mencakup berbagai insentif yang dirancang untuk meringankan beban ekonomi masyarakat selama bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah pemberian diskon besar-besaran untuk berbagai sektor, mulai dari transportasi, belanja, hingga pariwisata.
Dalam paket stimulus ini, pemerintah memberikan potongan harga tiket pesawat yang diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mudik ke kampung halaman.
Selain itu, tarif tol juga akan mendapatkan diskon, sehingga perjalanan darat menjadi lebih terjangkau bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan program diskon belanja yang melibatkan berbagai inisiatif seperti Harbolnas 2025, EPIC Sales 2025, serta BINA Diskon 2025.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi domestik sekaligus mendukung pertumbuhan sektor ritel.
Sektor pariwisata juga mendapat perhatian dalam paket stimulus ini. Pemerintah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata serta beberapa BUMN terkait untuk menyelenggarakan program khusus bagi pemudik, yang mencakup paket perjalanan dengan harga terjangkau serta promosi wisata di berbagai daerah tujuan mudik.
Selain insentif dalam bentuk diskon dan program belanja, pemerintah juga menjamin pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja swasta pada bulan Maret 2025.
Dengan kebijakan ini, diharapkan daya beli masyarakat tetap kuat sehingga roda perekonomian nasional terus bergerak positif menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Dengan serangkaian kebijakan tersebut, pemerintah optimis bahwa Ramadan dan Lebaran 2025 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi yang lebih baik, sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalankan tradisi tahunan mereka.(*)