Sambut Ramadhan, Pemprov Bersama Lampung Sai dan MPAL Gelar Blangikhan

Sabtu 01 Mar 2025 - 14:08 WIB
Reporter : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Pemerintah Provinsi Lampung, bersama DPP Lampung Sai dan Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Provinsi Lampung, menggelar tradisi masyarakat Lampung, yaitu Blangikhan, yang berlangsung di Kolam Renang Pahoman, Bandar Lampung, pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 09.00 WIB.

Blangikhan merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan masyarakat Lampung untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Ritual ini bertujuan untuk mensucikan jiwa dan raga agar tidak mengotori bulan yang penuh dengan kesucian dan keberkahan. Acara ini menjadi bagian penting dalam upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal Lampung.

Ketua Umum MPAL, Rycko Menoza, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Lampung, termasuk Gubernur Lampung dan Ketua DPRD. "Tanpa bantuan dari semua pihak, acara ini tidak akan berlangsung dengan lancar," kata Rycko.

Rycko berharap acara Blangikhan dapat menjadi sarana untuk menarik wisatawan mengunjungi Provinsi Lampung. Ia menambahkan, dengan semakin banyaknya pengunjung, baik dari provinsi tetangga maupun dari luar, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan memperkenalkan Lampung lebih luas.

SOT: Rycko Menoza, Ketua Umum MPAL

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fredy, mengatakan bahwa tradisi Blangikhan bukan hanya sebuah acara, tetapi simbol kekuatan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang diwariskan nenek moyang masyarakat Lampung. Menurut Fredy, tradisi ini juga merupakan bentuk rasa syukur dan persiapan untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati yang suci dan penuh keikhlasan.

Fredy mengajak seluruh masyarakat untuk berkomitmen menjaga tradisi ini agar tetap hidup dan berkembang, terutama di tengah kemajuan teknologi. Ia juga mengharapkan agar seluruh umat yang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dapat melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan.

SOT: Fredy, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung

Blangikhan, atau Blangiran, berasal dari kata "langir" yang berarti mandi. Namun, mandi dalam tradisi ini bukan mandi biasa. Ada beberapa perlengkapan yang harus digunakan dalam ritual ini, antara lain Air Langir, bunga tujuh rupa, daun pandan, dan setanggi. Air Langir yang digunakan dalam prosesi ini berasal dari tujuh sungai yang berada di sekitar lokasi pelaksanaan Blangikhan, dan air tersebut harus diambil dua hari sebelum prosesi dilakukan.

Dengan dilaksanakannya tradisi ini, diharapkan masyarakat dapat terus melestarikan dan menghidupkan budaya Lampung dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh berkah. (*/nopri)

Kategori :