Radarlambar.bvbacakoran.co -Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa Israel setuju dengan usulan Amerika Serikat mengenai rencana gencatan senjata sementara di Jalur Gaza selama bulan Ramadhan dan perayaan Passover.
Rencana ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden AS, Steve Witkoff, yang mengusulkan gencatan senjata sementara dimulai pada 28 Februari hingga 29 Maret 2025, bertepatan dengan Ramadhan, dan juga mencakup periode Passover yang jatuh pada 12 hingga 19 April.
Usulan tersebut mencakup pembebasan separuh sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, pada hari pertama gencatan senjata.
Jika kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai, seluruh korban penculikan yang tersisa, baik yang hidup maupun yang mati, akan dibebaskan. Rencana ini diajukan setelah Witkoff menyimpulkan bahwa penyelesaian perbedaan antara kedua pihak belum memungkinkan pada saat itu, dan waktu tambahan diperlukan untuk mencapai gencatan senjata yang lebih permanen.
Sementara Israel menyetujui rencana ini terkait dengan pembebasan korban penculikan, gerakan perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, masih menolak usulan tersebut. Israel menegaskan bahwa jika Hamas mengubah posisinya, negosiasi lebih lanjut mengenai rincian rencana Witkoff akan dimulai.
Selain itu, Israel juga menyatakan bahwa jika negosiasi untuk gencatan senjata permanen tidak membuahkan hasil setelah 42 hari, Israel berhak untuk melanjutkan permusuhan. (*)