Radarlambar.Bacakoran.co - Kasus kanker kolorektal di kalangan anak muda, terutama dari generasi Z, mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Seorang dokter bedah mengungkapkan bahwa banyak pasien berusia 20-an kini didiagnosis dengan kanker yang sebenarnya bisa dicegah.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kurangnya aktivitas fisik, serta pola makan tinggi makanan olahan dan rendah serat menjadi faktor utama pemicu penyakit ini. Sayangnya, banyak orang masih enggan berbicara dengan dokter mengenai kebiasaan buang air besar atau perubahan pada warna tinja mereka, padahal hal tersebut bisa menjadi tanda awal kanker usus besar.
Gejala kanker kolorektal biasanya baru terasa ketika penyakit sudah berkembang cukup jauh. Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain perubahan kebiasaan buang air besar, sembelit yang semakin parah, perubahan bentuk tinja, serta perdarahan rektal.
Untuk mencegah kanker ini, pola hidup sehat menjadi kunci utama. Rutin berolahraga, menjaga pola makan seimbang, serta menghindari makanan olahan tinggi nitrat, seperti daging asap, dapat membantu mengurangi risiko. Selain itu, berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga penting dalam upaya pencegahan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the National Cancer Institute menemukan empat tanda utama yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal pada orang dewasa muda. Insiden penyakit ini pada kelompok usia di bawah 55 tahun bahkan meningkat hampir dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir.
Beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus ini meliputi riwayat keluarga dengan kanker kolorektal, kadar kolesterol atau trigliserida yang tinggi, serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pola hidup sehat harus terus ditingkatkan untuk menekan angka kejadian kanker kolorektal di usia muda. (*)