DKPP Pastikan Stok Aman, Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Pesisir Barat Masih Rendah

Senin 10 Mar 2025 - 17:37 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani di tahun anggaran 2025 dalam kondisi aman dan mencukupi. Meski demikian, hingga 28 Februari 2025 lalu, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi masih tergolong rendah, dengan tingkat distribusi yang beragam di setiap Kecamatan.  

Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., mengatakan, berdasarkan data dari aplikasi e-Verval, hingga akhir Februari 2025 lalu, penyaluran pupuk urea baru mencapai 516,39 ton dari total alokasi 4.205 ton atau sekitar 12,28 persen. Sementara itu, penyaluran pupuk NPK tercatat 698,23 ton dari total alokasi 8.081 ton atau sekitar 8,64 persen.

“Meski stok pupuk bersubsidi sudah dipastikan cukup, tingkat serapan yang masih tergolong rendah di beberapa Kecamatan itu tetap menjadi perhatian kita bersama,” katanya, Senin 10 Maret 2025. 

Ditambahkannya, seperti di Kecamatan Ngambur menjadi wilayah dengan realisasi penyaluran pupuk urea tertinggi, yaitu sebesar 187,71 ton dari alokasi 909 ton atau sekitar 20,65 persen. Disusul Kecamatan Ngaras dengan 56 ton dari 250 ton (22,40 persen), serta Kecamatan Bangkunat dengan 96,96 ton dari total 1.070 ton (9,06 persen).

“Sementara itu, Kecamatan Pulau Pisang tidak memiliki alokasi maupun realisasi penyaluran pupuk urea. Begitu juga Kecamatan lainnya untuk penyaluran pupuk tersebut masih tergolong rendah,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk jenis pupuk NPK, Kecamatan Ngambur kembali menjadi wilayah dengan tingkat distribusi tertinggi, yakni 314,18 ton dari alokasi 1.473 ton atau sebesar 21,33 persen. Kecamatan Ngaras menempati posisi kedua dengan penyaluran sebanyak 40,80 ton dari total 600 ton atau sekitar 6,80 persen, disusul Kecamatan Bangkunat dengan penyaluran sebesar 93,99 ton dari total alokasi 1.550 ton atau sekitar 6,06 persen.

“Beberapa Kecamatan lainnya juga masih memiliki stok pupuk bersubsidi yang belum tersalurkan dalam jumlah cukup besar,” katanya.  

 

Masih kata dia, untuk kategori pupuk NPK Formula Khusus dan pupuk organik, hingga akhir Februari 2025 belum terdapat alokasi maupun realisasi distribusi di seluruh Kecamatan di Kabupaten Pesbar. Hal ini menunjukkan bahwa petani di wilayah tersebut masih bergantung pada pupuk urea dan NPK konvensional untuk memenuhi kebutuhan pertanian mereka.

“Percepatan distribusi pupuk tersebut tentu sangat penting agar kebutuhan petani dapat terpenuhi secara optimal,” ujarnya.

Ditambahkannya, DKPP bersama pihak terkait akan terus berkoordinasi guna memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi. Sehingga produktivitas sektor pertanian di Pesisir Barat dapat terus meningkat. Karena itu, pihaknya berharap adanya percepatan distribusi pupuk kepada petani.  Sebelumnya DKPP Pesbar juga telah melakukan monitoring ke sejumlah kios pupuk di Pesbar ini, untuk memastikan kelancaran distribusi.

“Sedangkan, untuk jumlah alokasi pupuk subsidi tahun 2025 telah sesuai dengan pengajuan yang telah ditetapkan yakni sebesar 4.205 ton untuk pupuk urea dan 8.081 ton untuk pupuk NPK,” tandasnya. *

Kategori :