BALIKBUKIT – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lampung Barat mencatat capaian yang menggembirakan pada sektor pariwisata di awal tahun 2025.
Selama dua bulan pertama, yakni Januari dan Februari, total mencapai 235.460 kunjungan wisatawan. Angka ini menandakan minat yang tinggi terhadap potensi wisata yang ada di daerah tersebut.
Kepala Disporapar Kabupaten Lampung Barat, Drs. Dahlin, M.Pd., menjelaskan bahwa pada bulan Januari 2025, destinasi wisata di Lampung Barat menerima sekitar 129.736 kunjungan wisatawan. Sementara itu, di bulan Februari 2025, jumlah kunjungan menurun menjadi 105.724 orang. Meskipun ada penurunan sekitar 18% dibandingkan bulan sebelumnya, ini merupakan hal yang wajar mengingat Februari tidak memiliki long weekend dan para siswa sudah mulai fokus pada ujian akhir.
"Selama dua bulan pertama tahun ini, total kunjungan mencapai 235.460 orang. Pada Januari, kami mencatatkan angka 129.736 kunjungan, sedangkan Februari 105.724 kunjungan," kata Dahlin pada Selasa, 11 Maret 2025.
"Lonjakan di Januari dipicu oleh liburan Tahun Baru dan long weekend di akhir bulan, yang membuat wisatawan berbondong-bondong mengunjungi destinasi favorit di Lampung Barat," tambahnya.
Menurut dia, Lampung Barat memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan yang sangat menarik bagi wisatawan. Di antaranya adalah Pinus Ecopark, Rest Area Jaya, Sekolah Kopi, Kebun Raya Liwa, dan Lumbok Seminung. Dahlin menuturkan bahwa destinasi-destinasi ini selalu menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan pengalaman unik yang ditawarkan Lampung Barat.
"Destinasi seperti Kebun Raya Liwa dan Pinus Ecopark masih menjadi yang paling banyak dikunjungi. Kami berharap para wisatawan tidak hanya datang untuk berlibur, tetapi juga ikut mendukung penggiat UMKM dan ekonomi kreatif di daerah ini dengan membeli produk-produk lokal sebagai bagian dari program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia," imbuhnya.
Meski jumlah kunjungan mengalami penurunan di bulan Februari, Dahlin tetap optimis bahwa sektor pariwisata Lampung Barat akan terus berkembang. Penurunan ini diperkirakan disebabkan oleh berakhirnya musim liburan panjang dan kegiatan akademik yang mulai berjalan kembali. Namun, ia tetap berharap bahwa sektor wisata domestik akan tetap menggeliat, sehingga ekonomi lokal, khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, tetap berputar.
"Meski ada sedikit penurunan kunjungan, kami tetap berharap sektor pariwisata domestik tetap berkembang. Ekonomi berbasis agro bisnis dan agro wisata yang memanfaatkan sumber daya lokal menjadi salah satu potensi besar yang kami dorong ke depan," lanjut Dahlin.
Dahlin juga mengungkapkan bahwa saat ini, terdapat 41 destinasi wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Lampung Barat. Dengan pengelolaan yang lebih terorganisir oleh masyarakat lokal, diharapkan pariwisata di Lampung Barat tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
"Kami terus mendorong para Pokdarwis untuk menjaga dan mengelola destinasi wisata dengan lebih baik. Ini tidak hanya berpengaruh pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," terang Dahlin.
Dengan berbagai potensi yang ada, pihak Disporapar Lampung Barat berharap agar jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat setiap tahunnya. Perekonomian yang berorientasi pada pariwisata berbasis agro wisata dan produk lokal akan memberikan dampak positif bagi daerah, khususnya untuk sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Pemerintah daerah bertekad untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada, agar Lampung Barat bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Kami akan terus berusaha agar Lampung Barat menjadi tujuan wisata yang tidak hanya dikenal di tingkat regional, tetapi juga di tingkat nasional. Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memajukan pariwisata di daerah ini," tutup Dahlin.*