PESISIR TENGAH - Menjelang arus mudik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Polres Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengingatkan para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) di wilayah Kabupaten setempat.
Kasi Humas Polres Pesbar, Iptu Kasiyono, S.E., M.H., mengatakan bahwa, bagi seluruh pengguna jalan, baik pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat, diimbau untuk tetap waspada, hal itu untuk mengantisipasi berbagai potensi bahaya yang masih sering terjadi di jalur tersebut. Hingga kini masih terdapat beberapa titik rawan kecelakaan di sepanjang Jalinbar yang perlu mendapat perhatian khusus dari para pengendara.
“Salah satu lokasi yang kerap menjadi titik kecelakaan adalah kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, tepatnya di tanjakan Manula yang berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu,” katanya, mewakil Kapolres AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., Senin 17 Maret 2025.
Dikatakannya, dilokasi itu kondisi jalan yang berkelok dengan tikungan serta turunan tajam menjadi salah satu faktor yang sering menyebabkan kecelakaan. Banyak kejadian kecelakaan lalu lintas di kawasan ini disebabkan oleh rem kendaraan yang blong, selain juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Selain di kawasan tanjakan Manula, titik rawan lainnya juga ditemukan di perbatasan Krui-Tanggamus, tepatnya di kawasan hutan TNBBS Pekon Pemerihan, Kecamatan Bangkunat. Dilokasi ini, kondisi jalan juga dipenuhi tanjakan serta turunan yang cukup tajam, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
“Tidak hanya itu, ruas Jalinbar yang melintasi kawasan hutan juga kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang, terutama saat musim hujan atau cuaca ekstrem,” jelasnya.
Menurutnya, jika kondisi cuaca buruk, seperti hujan deras disertai angin kencang, pengendara harus lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi jalan sebelum melintas. Longsor dan pohon tumbang bisa terjadi kapan saja, terutama di jalur yang melewati kawasan hutan TNBBS tersebut. Selain itu, ruas jalan yang menghubungkan Krui dengan Liwa juga menjadi perhatian, mengingat masih ada beberapa titik jalan yang mengalami longsor dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan secara menyeluruh.
“Dengan kondisi jalan yang tidak stabil dan rawan terjadinya pergerakan tanah, para pengendara diminta untuk lebih waspada, terutama saat melintas di malam hari atau saat hujan turun dengan intensitas tinggi,” ujarnya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pesbar, Ariswandi, S.Sos., M.P., dia juga mengingatkan bahwa sepanjang Jalinbar, terutama di jalur yang melintasi kawasan hutan dengan tujuan Bengkulu dan Tanggamus, masih tergolong rawan kecelakaan lalu lintas. Selain itu, jalur ini juga rentan terhadap bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang, terutama saat terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang.
“Pemkab Pesbar sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2025 ini. Persiapan ini mencakup antisipasi jika terjadi bencana alam yang bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas Jalinbar,” tandasnya. *