Radarlambar.bacakoran.co - Sejumlah berita ekonomi menarik perhatian publik. Beberapa berita utama yang disorot antara lain penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cukup tajam, serta perputaran uang selama Lebaran 2025 yang diperkirakan anjlok hingga Rp20 triliun. Berikut ini adalah ulasan lebih mendalam tentang situasi ekonomi yang tengah terjadi:
Bank Indonesia: IHSG Anjlok Dipicu Oleh Penurunan Harga Saham AS, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa anjloknya IHSG dalam beberapa waktu terakhir salah satunya dipengaruhi oleh perubahan arah investasi global. Perry menuturkan bahwa sebelumnya, banyak investor yang memfokuskan portofolio mereka ke pasar saham Amerika Serikat. Namun, kini tren tersebut mulai bergeser, dengan aliran dana yang lebih banyak mengarah ke pasar negara berkembang (emerging market) dan instrumen investasi lainnya, seperti emas.
Perubahan ini menunjukkan adanya dampak signifikan terhadap pergerakan pasar saham di Indonesia, yang tidak bisa lepas dari dinamika ekonomi global. Hal ini juga mengindikasikan bahwa ketergantungan pasar modal Indonesia pada pasar saham AS masih sangat besar, sehingga fluktuasi harga saham global akan mempengaruhi kinerja IHSG.
IHSG Terus Menurun, Sri Mulyani Soroti Pengelolaan BUMN, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan tanggapan terkait penurunan IHSG. Salah satu isu yang disorot adalah pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sri Mulyani menegaskan bahwa pengelolaan BUMN yang lebih baik sangat dibutuhkan untuk mendongkrak kinerja pasar saham domestik. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa BUMN Indonesia menunjukkan kinerja yang kurang optimal, yang turut berkontribusi terhadap tekanan terhadap IHSG.
Dia juga menambahkan bahwa sektor BUMN harus lebih transparan dan profesional dalam pengelolaannya, agar investor dapat melihat potensi yang lebih jelas dan merasa yakin untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Pasar Masih Tertekan, Pelaku Pasar Pesimis dengan Pergerakan IHSG, Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), David Sutyanto, mengungkapkan bahwa sentimen pasar saham Indonesia pada Maret 2025 masih cenderung pesimis. Banyak pelaku pasar yang tidak memiliki ekspektasi positif terkait pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Ketidakpastian yang datang dari dinamika global, terutama penurunan harga saham AS dan ketegangan geopolitik yang meningkat, membuat investor lebih berhati-hati.
David juga mengingatkan bahwa, meskipun pasar saham memiliki potensi untuk pulih, banyak investor yang masih menunggu kepastian dari kebijakan ekonomi domestik dan dampaknya terhadap pasar saham.
Sri Mulyani: Penyaluran THR untuk ASN Telah Capai Rp11,57 Triliun, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk aparatur sipil negara (ASN) senilai Rp11,57 triliun. Penyaluran THR ini sudah mencapai sekitar 94,73% dari total target 2,01 juta pegawai. Meskipun angka ini menunjukkan pencapaian yang cukup baik, Sri Mulyani mengingatkan pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien dan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan keuangan negara.