Radar Pesisir Barat - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggelar ekspose Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan yang mengusung tema Bhineka Tunggal Ika itu dipusatkan di halaman sekolah setempat, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, Senin (30 Oktober 2023).
Hadir dalam kegiatan itu Kepala SMAN 1 Pesisir Tengah, Putrawan Jaya Ningrat, S.Pd, M.Si., seluruh Kepala SMA se-Kabupaten Pesbar, Komite sekolah dan jajaran, Bhabinkamtibmas, serta undangan terkait lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala SMAN 1 Pesisir Tengah, Putrawan Jaya Ningrat, mengatakan, dalam kurikulum merdeka, Project penguatan profil pelajar Pancasila sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila.
Karena itu, dalam kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
“Kemendikbud Ristek juga menetapkan beberapa tema yang dapat dijadikan acuan dalam penguatan profil pelajar Pancasila tersebut. Salah satunya adalah tema Bhineka Tunggal Ika, yang saat ini dilaksanakan di SMAN 1 Pesisir Tengah,” katanya.
Dijelaskannya, tema ini merupakan tema satu dalam implementasi P5 di SMAN 1 Pesisir Tengah.
Berdasarkan tema tersebut, maka dibuat sebuah kegiatan dengan nama Harmoni Keberagaman Menuju Prestasi Gemilang.
Terdapat tiga dimensi yang dijadikan sasaran tujuan dalam kegiatan P5 ini, antara lain yakni berkebhinekaan global yang bertujuan peserta didik diharapkan mampu mengenal dan mengidentifikasi ciri khas daerah se-Indonesia.
“Selain itu, bergotong royong yang bertujuan peserta didik diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi dengan sukarela agar kegiatan proyek yang dikerjakan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan untuk kebaikan bersama,” paparnya.
Kemudian, lanjutnya, kreatif yakni peserta didik diharapkan mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil dari kegiatan Project yang sudah mereka lakukan dalam bentuk pameran atau bazar karya makanan khas daerah se-Indonesia dan lagu daerah se-Indonesia melalui lomba paduan suara.
Karena itu, dalam kegiatan ini juga terdapat beberapa alur kegiatan P5 seperti tahap pengarahan yakni sosialisasi teknis panduan kegiatan Project, sosialisasi tentang kegiatan unjuk karya khas daerah se-Indonesia, serta sosialisasi tentang karya yang akan ditampilkan dalam unjuk karya.
“Lalu, tahap kontekstualisasi yakni peserta didik menyusun rencana Project ciri khas daerah se-Indonesia. Peserta didik membuat proposal Project sesuai daerah yang didapatkan, dan peserta didik melakukan presentasi Project sesuai daerah yang didapatkan,” jelasnya.
Selanjutnya, tahap aksi yakni peserta didik memulai aksi Project sesuai rencana dan pembagian tim, peserta didik perform vokal lagu dan peragaan aksesori serta bazar makanan yang menunjukkan ciri khas daerah se-Indonesia dalam unjuk penampilan, serta tahap refleksi dan tindak lanjut, yakni penyajian laporan dalam bentuk print out yang disertai dengan dokumentasi, serta refleksi peserta didik dan refleksi kegiatan.
“Kita berharap kegiatan P5 yang dilaksanakan ini memiliki manfaat yang banyak yakni peserta didik mengenal keberagaman daerah di Indonesia, dan peserta didik dapat menjaga kerukunan dan persatuan di kelas dan sekolah, sehingga mereka dapat mencapai prestasi yang gemilang,” pungkasnya.*