Kakiceran Salah Satu WBTB Eksis di Lemong-Pesisir Utara

Jumat 04 Apr 2025 - 19:33 WIB
Reporter : Yogi Astrayuda

LEMONG – Sejumlah pekon di Kecamatan Lemong dan Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hingga kini masih aktif menggelar pesta budaya kakiceran yang rutin dilaksanakan setiap bulan Syawal.

Pelaksanaan Kakiceran tersebut berlangsung dari 1 syawal hingga 7 syawal mendatang, masing-masing pekon di dua kecamatan tersebut telah menentukan jadwalnya masing-masing.

Pj. SekdaPesbar, Tedi Zadmiko, SKM., S.H., M.M., bahkan sejak 1 Syawal menyempatkan diri untuk menyambangi dan menghadiri langsung kegiatan Kakiceran yang termasuk dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Tedi Zadmiko, menyampaikan, Pemkab Pesbar sangat mendukung pelestarian adat dan budaya yang ada di Kabupaten Pesbar, apalagi Kakiceran hanya ada di wilayah Kecamatan Lemong dan Pesisir Utara.

”Kegiatan ini merupakan salah satu warisan budaya yang perlu untuk di lestarikan, Pemkab Pesbar sangat mengapresiasi adanya gelaran kegiatan yang dilaksanakan hingga 7 syawal mendatang,” kata dia.

Dijelaskannya, kakiceran merupakan salah satu tradisi warisan budaya nenek moyang yang telah ditetapkan sebagai WBTB Pesbar sejak Tahun 2016 lalu dan umumnya digelar untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri sejak satu syawal hingga tujuh syawal.

”Kakiceran merupakan kegiatan lomba tari yang diikuti oleh berbagai pekon dengan pusat satu pekon sebagai tuan rumah, kegiatan ini berlangsung hingga larut malam sampai diketahui pemenangannya dan bergantia setiap malamnya di pekon yang menjadi tuan rumah,” jelasnya.

Menurutnya, tradisi tersebut merupakan salah satu upaya dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan juga silahturahim antar masyarakat. Selain itu juga sebagai wadah berkumpulnya muda-mudi dengan menggunakan pakaian adat.

”Kakiceran hanya terdapat di wilayah Pugung yakni Kecamatan Pesisir Utara dan Lemong. Karena itu, setiap perayaan idul fitri, secara adat tradisi kakiceran hanya diselenggarakan oleh tiga marga yakni Marga Pugung Tampak, Marga Pugung Penengahan, dan Marga Pugung Malaya,” terangnya. 

Lanjutnya, tradisi kakiceran menjadi kebanggaan bagi masyarakat yang ada di Pesbar, yang diharapkan dapat terus bertahan dan dikembangkan hingga generasi penerus dimasa yang akan datang.

“Pemerintah Kabupaten Pesbar mengajak semua kalangan masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian kebudayaan dan adat istiadat di Pesbar. Semoga dengan kegiatan seperti ini, kita semakin cinta terhadap warisan budaya dan terus bersemangat untuk menjaganya agar tetap lestari,” tandasnya. (yogi/*)

Kategori :