5. Warna Hitam atau Cokelat: Perhatikan Obat yang Diminum
Jika ASI terlihat berwarna hitam atau cokelat, bisa jadi disebabkan oleh obat tertentu yang dikonsumsi ibu, seperti antibiotik minocycline. Selain itu, warna ini juga bisa muncul jika ada darah dalam ASI akibat puting yang terluka atau pecah. Jika warna ASI ini terus berlanjut, sebaiknya ibu memeriksakan diri ke dokter.
6. Warna Biru: Normal pada Awal Menyusui
Warna kebiruan pada ASI seringkali terlihat pada awal sesi pemompaan atau menyusui. ASI yang lebih encer pada awalnya disebut foremilk dan mengandung lebih sedikit lemak. Seiring berjalannya waktu, ASI akan berubah menjadi lebih kental dengan kandungan lemak yang lebih tinggi, dan warnanya menjadi putih atau kekuningan.
Faktor Penyebab Perubahan Warna ASI
- Pola makan ibu: Makanan berwarna cerah seperti wortel atau ubi jalar dapat memberikan warna kuning pada ASI.
- Proses pembekuan: ASI yang dibekukan kemudian dicairkan bisa berubah warna, seperti menjadi sedikit kuning, yang sebenarnya masih dalam batas normal.
- Tahapan menyusui: ASI berubah warna tergantung pada fase penyusuan, di mana ASI yang keluar di awal (foremilk) lebih encer dan berwarna biru, sedangkan ASI yang keluar di akhir (hindmilk) lebih kental dan berwarna putih kekuningan.
Tanda-tanda ASI yang Tidak Layak Dikonsumsi
Beberapa tanda bahwa ASI mungkin sudah tidak baik untuk diberikan pada bayi meliputi:
- Aroma yang asam atau tengik: Ini bisa menunjukkan ASI sudah basi.
- Penampakan yang menggumpal atau terpisah: ASI yang telah disimpan bisa terpisah menjadi dua lapisan (encer dan kental). Jika tetap terpisah setelah diaduk, itu bisa menjadi tanda ASI sudah tidak layak.