Rdaralambar.bacakoran.co -Puluhan ribu orang turun ke jalan di berbagai kota di Amerika pada hari Sabtu, 5 April 2025, untuk berunjuk rasa menentang kebijakan Presiden Donald Trump. Demonstrasi yang diberi nama "Hands Off!" atau "Singkirkan Tanganmu!" ini dianggap sebagai aksi oposisi terbesar setelah Partai Republik mengambil alih pemerintahan. Aksi ini berlangsung di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh 50 negara bagian, dan melibatkan lebih dari 150 kelompok, termasuk organisasi hak asasi sipil, serikat buruh, kelompok pendukung LGBT, veteran, dan aktivis pemilu.
Meskipun demonstrasi ini berfokus pada kebijakan Trump, aksi tersebut juga mencakup berbagai isu sosial dan politik. Para pengunjuk rasa memprotes kebijakan luar negeri Trump yang mendukung Israel, terutama terkait dengan krisis Gaza, serta kebijakan dalam negeri yang dianggap merugikan banyak kelompok, termasuk imigran, pekerja federal, dan komunitas transgender. Sebagian dari mereka juga menyoroti peran Elon Musk yang terlibat dalam perampingan pemerintah dan pengurangan anggaran untuk program-program sosial seperti Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid.
Di sepanjang Pantai Barat, dari Seattle hingga Los Angeles, spanduk dan yel-yel anti-oligarki memenuhi jalan-jalan. Di Boston, para demonstran mengangkat poster bertuliskan "Singkirkan tanganmu dari demokrasi kami," dan "Jangan sentuh Jaminan Sosial kita." Walikota Michelle Wu dari Boston menegaskan pentingnya keberagaman dan kesetaraan, serta menolak kebijakan yang menganggap imigran sebagai musuh.
Aksi ini juga mendapat sorotan di Palm Beach Gardens, Florida, dekat dengan lapangan golf Trump, yang memperlihatkan ketegangan antara warga setempat dan kebijakan Trump. Demonstrasi ini menjadi simbol bahwa protes terhadap kebijakan pemerintahan Trump semakin meluas, meskipun gerakan oposisi sebelumnya belum mencapai mobilisasi massal seperti demonstrasi Women's March pada 2017 atau Black Lives Matter setelah kematian George Floyd pada 2020.
Para demonstran juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap perampingan pemerintah yang memecat ribuan pekerja federal dan menutup beberapa lembaga, sementara kebijakan imigrasi yang lebih ketat dan pemotongan anggaran untuk program sosial semakin memperburuk kondisi masyarakat. Gerakan oposisi ini menjadi sinyal bahwa ketidakpuasan terhadap kebijakan Trump semakin meluas di berbagai lapisan masyarakat. (*)
Kategori :