Radarlambar.Bacakoran.co — Lonjakan harga emas dalam beberapa hari terakhir ternyata memicu fenomena tak biasa, bahkan hingga terjadi antrean panjang warga di sejumlah toko emas di Jabodetabek. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat hampir menyentuh angka psikologis Rp 2 juta per gram, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan media sosial sejumlah gerai butik emas di Summarecon Bekasi dipadati pengunjung sejak pagi. Bahkan terlihat antrean panjang mengular, hal itu menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap logam mulia itu sebagai instrumen investasi.
Tidak hanya emas batangan, emas dalam bentuk perhiasan juga menjadi incaran masyarakat. Bahkan, di Pasar Tradisional yang ada di Rangkasbitung, Lebak, Banten, antusiasme warga untuk membeli cincin, kalung dan gelang emas terlihat sangat jelas. Para pembeli rata-rata mengaku membeli emas bukan hanya untuk digunakan, tapi juga sebagai bentuk investasi jangka panjang.
Neni, salah satu pembeli mengaku jika dirinya membeli cincin emas, selain untuk dipakai juga buat investasi. Meski harga emas perhiasan kini sudah mencapai Rp1,690 juta per gram, Neni optimis nilainya akan terus meningkat di masa mendatang.
Pemilik toko emas di kawasan tersebut, Randi Jayadi, mengatakan bahwa kenaikan harga emas murni 24 karat sudah terasa sejak sepekan menjelang Lebaran. Ia menambahkan, tren belanja emas dipicu oleh dua faktor utama: keinginan mempercantik diri menjelang hari raya dan kesadaran akan pentingnya investasi logam mulia.
Menurut Randi, banyak warga yang membeli emas karena khawatir harga akan terus naik. Tapi ada juga yang menjual emasnya karena kebutuhan ekonomi.
Berdasarkan data Minggu 13 April 2025 kemarin, harga emas batangan Antam berada di angka Rp1,904 juta/gram. Di sisi global, harga emas dunia pun menyentuh rekor baru dengan mencapai US$ 3.245,28 per troy ons.
Fenomena ini menjadi cerminan bahwa emas tetap menjadi salah satu pilihan investasi favorit masyarakat Indonesia, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global. Meskipun harganya melonjak, keyakinan masyarakat terhadap kestabilan nilai emas tampaknya tetap kuat.(*)