Benarkah Kerajaan Demak Merupakan Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa? Ini Penjelasannya

Selasa 15 Apr 2025 - 08:12 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Selama bertahun-tahun, Kerajaan Demak dikenal luas sebagai kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa. Namun, seperti banyak fakta sejarah lainnya, kebenaran tersebut tetap terbuka untuk ditelaah kembali seiring munculnya sumber-sumber baru. Dalam dunia sejarah, tidak semua yang dianggap "sudah pasti" selalu berlaku tetap—segalanya bisa berubah jika ditemukan bukti yang lebih kuat.

Sejauh ini, belum ada bukti lain yang secara meyakinkan membantah posisi Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berdiri sekitar akhir abad ke-15, Demak tumbuh di tengah runtuhnya kekuasaan Majapahit dan meningkatnya aktivitas perdagangan di pesisir utara Jawa, terutama di wilayah yang kini dikenal sebagai Demak, Jawa Tengah.

Menurut catatan sejarah, terutama dari penjelajah Portugis Tome Pires dalam karyanya Suma Oriental, proses Islamisasi di Jawa terjadi melalui dua cara: pertama, konversi sukarela dari bangsawan lokal, dan kedua, kekuatan komunitas Muslim pendatang yang mendirikan pusat-pusat kekuasaan di pelabuhan dan kota dagang.

Kerajaan Demak sendiri memiliki hubungan erat dengan penyebaran Islam melalui peran para Wali Songo. Raja pertamanya, Raden Patah, diyakini memiliki darah keturunan Tionghoa dan dikenal dengan nama kecil Pangeran Jin Bun. Ia mendirikan kerajaan ini pada sekitar tahun 1478 atau awal 1500-an. Dalam sejarah, Raden Patah juga dikenal dengan gelar Sultan Alam Akhbar al-Fatah atau Panembahan Jimbun.

Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Demak meluas ke berbagai daerah, termasuk Jepara, Tuban, Palembang, Jambi, bahkan hingga sebagian Kalimantan. Kerajaan ini juga berperan penting dalam penyebaran Islam ke wilayah barat seperti Banten dan Sunda Kelapa (Jakarta), serta ke timur hingga Malang dan Blambangan.

Sultan Trenggono, penguasa Demak pada 1521–1546, dikenal sebagai tokoh penting dalam masa kejayaan kerajaan. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Demak mengalami ekspansi besar-besaran, termasuk penaklukan Sunda Kelapa yang kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta.

Namun, setelah kematian Trenggono dalam ekspedisi ke Pasuruan pada 1546, kerajaan mulai melemah. Perebutan kekuasaan antar keluarga kerajaan menyebabkan ketidakstabilan, hingga akhirnya tahta direbut oleh Arya Penangsang yang dikenal kontroversial. Ia kemudian dikalahkan oleh Jaka Tingkir (menantu Trenggono) yang memindahkan pusat kekuasaan ke Pajang, menandai berakhirnya dominasi Demak.

Meskipun beberapa teori lain menyebut kemungkinan adanya kerajaan Islam sebelum Demak, seperti Kerajaan Giri Kedaton atau komunitas Muslim di Gresik, belum ada bukti yang cukup kuat untuk menyatakan mereka sebagai kerajaan Islam formal yang berdiri lebih awal dari Demak.

Dengan demikian, berdasarkan sumber dan bukti yang tersedia hingga saat ini, Kerajaan Demak memang masih diakui sebagai kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Namun, dalam studi sejarah yang terus berkembang, fakta ini selalu terbuka untuk dikaji ulang jika ditemukan data baru yang lebih akurat. (*)


Kategori :