• Kelainan bawaan seperti bibir sumbing atau celah langit-langit
Untuk memastikan penyebabnya, pemeriksaan ke dokter gigi sangat disarankan. Dokter akan melakukan evaluasi fisik dan tes tambahan untuk mendiagnosis serta menentukan penyebab utama maloklusi.
Klasifikasi Maloklusi
Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pencetakan gigi dan rontgen, guna menilai apakah susunan gigi dalam keadaan normal. Jika tidak, kondisi ini akan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tingkat keparahan:
• Kelas 1
Merupakan jenis yang paling umum, di mana gigi atas sedikit menindih gigi bawah namun rahang tetap sejajar.
• Kelas 2 (Overbite/Retrognathism)
Terjadi saat rahang atas menonjol jauh ke depan dibandingkan rahang bawah. Umumnya dikenal sebagai kondisi gigi tonggos.
• Kelas 3 (Underbite/Prognathism)
Rahang bawah lebih maju dari rahang atas, menyebabkan gigi bawah menonjol ke depan. Dalam istilah awam, kondisi ini sering disebut sebagai ‘cameh’.
Maloklusi kelas 1 umumnya tidak memicu keluhan serius. Namun, pada kasus berat, dapat menyebabkan wajah tampak asimetris, kesulitan mengunyah, bernapas lewat mulut, dan sering tergigitnya lidah atau pipi.
Penanganan Maloklusi
Maloklusi ringan biasanya tidak membutuhkan intervensi medis. Namun, jika sudah menimbulkan keluhan fungsional atau estetika, beberapa metode berikut bisa digunakan:
• Penggunaan alat ortodontik untuk mengatur posisi rahang