Radarlambar.bacakoran.co -Pemerintah Australia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengizinkan penggunaan Pangkalan Udara Manuhua di Biak, Papua, oleh pesawat militer Rusia. Klarifikasi ini disampaikan menyusul laporan dari media pertahanan internasional yang mengklaim Rusia telah mengajukan permintaan resmi untuk menempatkan pesawat jarak jauhnya di wilayah tersebut.
Australia merespons cepat isu tersebut dengan melakukan komunikasi langsung dengan otoritas pertahanan Indonesia. Hasil komunikasi itu menunjukkan bahwa Indonesia tidak mengakui adanya permintaan resmi dari Rusia, apalagi menyetujui penggunaan fasilitas militernya.
Isu ini memicu kekhawatiran Australia karena penempatan militer Rusia di lokasi strategis seperti Biak berpotensi meningkatkan ketegangan regional. Lokasi tersebut cukup dekat dengan berbagai instalasi militer penting milik Amerika Serikat di Pasifik Barat, sehingga dikhawatirkan dapat memicu perlombaan pengaruh militer.
Sementara itu, meskipun ada kerja sama militer terbatas antara Indonesia dan Rusia di masa lalu, termasuk latihan gabungan, kebijakan luar negeri Indonesia tetap konsisten menjaga posisi netral dan tidak berpihak pada kekuatan global tertentu. Sikap tersebut menjadi indikator kuat bahwa permintaan seperti ini kemungkinan besar tidak akan dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
Pengamat pertahanan menyebut bahwa jika sampai permintaan ini diterima, hal itu dapat memicu perubahan strategi militer dari negara-negara sekutu Barat, termasuk Australia dan Amerika Serikat, karena ancaman terhadap stabilitas kawasan akan meningkat.
Pemerintah Australia juga terus melakukan klarifikasi kepada publik dan memperkuat saluran diplomasi dengan Indonesia guna menjaga keamanan regional. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Indonesia terkait kebenaran laporan permintaan tersebut.
Di sisi lain, isu ini telah menimbulkan kritik dari kalangan oposisi di Australia yang menganggap perlunya transparansi lebih tinggi dalam komunikasi diplomatik antara kedua negara. Meski demikian, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Australia masih dinilai stabil dan terbuka untuk dialog lebih lanjut mengenai isu-isu keamanan kawasan. (*)
Kategori :