PESISIR TENGAH – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (SatpolPP-Damkar) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat sebanyak 12 peristiwa kebakaran telah terjadi sejak Januari hingga awal Mei 2025. Peristiwa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan dan mayoritas menimpa permukiman warga.
Kepala Sat Pol PP-Damkar Pesbar, Cahyadi Muis, melalui Kasi Pencegahan Kebakaran, Ramadhan Yusuf Afif, mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi terdiri dari tiga kasus pada Januari, dua kasus di Februari, enam kasus di April dan satu kasus terjadi di awal Mei.
“Selain itu, kami juga menerima laporan adanya insiden kebocoran gas LPG di Pekon Rawas, dan terbakarnya meteran listrik minimarket di Kampung Jawa Kecamatan Pesisir Tengah. Beruntung, situasi dapat segera dikendalikan sehingga tidak menimbulkan kebakaran,” kata dia.
Dijelaskannya, sebagian besar insiden kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Oleh karena itu, warga diimbau untuk rutin memeriksa kondisi jaringan listrik di rumah masing-masing guna menghindari risiko kebakaran.
“Terlebih saat ini kita memasuki musim kemarau. Kondisi lingkungan yang kering sangat rawan terhadap api, sehingga diperlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah daerah berharap, dengan meningkatnya angka kebakaran tahun ini, masyarakat dapat lebih peduli terhadap faktor-faktor pemicu kebakaran, termasuk perawatan instalasi listrik dan penggunaan peralatan rumah tangga yang aman.
“Semoga musibah ini menjadi peringatan agar kita semua lebih waspada dan siap mencegah potensi kebakaran sejak dini,” harapnya.
Selain kebakaran yang menimpa permukiman warga, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang akan membuka lahan agar tidak dilakukan dengan cara di bakar, karena dapat berdampak pada kebakaran lahan.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan kebakaran lahan, salah satunya tidak membuka lahan baru dengan cara di bakar,” pungkasnya. *