Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, baru-baru ini mengungkapkan pencapaian luar biasa dalam sektor ekspor yang melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hingga April 2025, total nilai transaksi ekspor yang berhasil dicatatkan oleh UMKM Indonesia telah mencapai US$51,7 juta atau sekitar Rp851,5 miliar (dengan asumsi kurs Rp16.469 per dolar AS). Angka ini diperoleh dari program business matching yang digelar secara rutin oleh Kementerian Perdagangan.
Budi menjelaskan bahwa setiap bulan, kementerian bersama dengan perwakilan Indonesia di luar negeri mengadakan penjajakan bisnis ekspor untuk mempertemukan UMKM dengan calon pembeli internasional. Sampai dengan bulan April 2025, program ini telah berhasil mengumpulkan transaksi ekspor yang cukup signifikan, yakni lebih dari Rp850 miliar. Program business matching tersebut melibatkan sekitar 340 UMKM, dan mayoritas peserta adalah eksportir pemula yang baru pertama kali menjual produk mereka ke pasar global.
Menurut Budi, pencapaian ini menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia semakin mampu bersaing dengan produk luar negeri. Meskipun banyak dari produk yang diekspor belum begitu terkenal di pasar internasional, mereka berhasil menembus pasar global berkat kualitas yang setara dengan produk impor. Berbagai jenis produk yang berhasil diekspor meliputi fesyen, kecantikan, serta kerajinan tangan, yang semuanya memenuhi standar internasional dalam hal kualitas dan desain.
Budi juga menegaskan bahwa pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kemampuan produk Indonesia, tetapi juga komitmen tinggi dari pelaku UMKM untuk memproduksi secara berkelanjutan. Keberhasilan ini mencerminkan potensi besar UMKM Indonesia dalam dunia ekspor, yang semakin menunjukkan daya saingnya di pasar global.
Untuk mendukung pemberdayaan UMKM, Kementerian Perdagangan terus menggandeng berbagai saluran distribusi, baik itu ritel modern, department store, mal, maupun platform digital. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga pasar domestik sekaligus memperkenalkan produk lokal Indonesia ke pasar internasional. Dalam upaya ini, Budi menyatakan bahwa salah satu strategi penting adalah untuk memastikan bahwa produk lokal mendapat perhatian lebih, baik di pasar domestik maupun global.
Sebagai langkah lanjutan dalam mempromosikan produk dalam negeri, Kementerian Perdagangan juga meluncurkan Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol). Gerakan ini mengajak seluruh pegawai Kementerian Perdagangan untuk mengenakan produk lokal setiap hari Kamis. Budi berharap, gerakan ini tidak hanya terbatas pada kementerian, tetapi dapat diadopsi oleh instansi pemerintah lainnya dan masyarakat luas. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam kampanye ini, Kemendag bertujuan untuk membangkitkan rasa bangga terhadap produk lokal serta mendorong penggunaan produk Indonesia di berbagai kalangan.
Budi Santoso menambahkan bahwa keberhasilan UMKM dalam menembus pasar internasional merupakan langkah besar menuju pemulihan dan penguatan ekonomi Indonesia pasca-pandemi. Dengan terus mendukung UMKM dan memperkenalkan produk lokal ke dunia internasional, pemerintah berharap sektor ini akan terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional.(*/edi)