Enam Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Lampung Barat

Selasa 13 May 2025 - 17:43 WIB
Reporter : Lusiana Purba

 

"Kegiatan demplot tanaman kopi tersebut akan mulai dilaksanakan pada musim tanam sekitar bulan Oktober mendatang," ungkap Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, S.I.P., Selasa (13/5/2025) 

 

Ia menjelaskan program demplot kopi seluas 1 hektar tersebut akan dipusatkan di Kecamatan Lumbokseminung, yang nantinya akan dikelola oleh Kelompok Tani Mitra Karya.

 

Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan memberikan bantuan berupa bibit kopi robusta sebanyak 3.500 batang, lengkap dengan pupuk sebagai bentuk intervensi awal. Menariknya, Poktan Mitra Karya bukan hanya mengelola lahan perkebunan, tetapi juga telah memiliki aktivitas peternakan kambing. Sinergi antara pertanian dan peternakan ini menjadi daya tarik tersendiri, karena kotoran ternak bisa diolah menjadi pupuk organik.

 

Masih kata dia, program demplot ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi dan wisata agro yang menarik bagi pengunjung. Terlebih, Kecamatan Lumbokseminung kini tengah mengembangkan pasar tematik dan destinasi wisata berbasis alam dan budaya.

 

Pihaknya berharap bahwa kawasan ini berpotensi menjadi pusat edukasi kopi sekaligus destinasi baru yang menggabungkan wisata agro dan kuliner. “Bayangkan, wisatawan yang datang ke Lumbok bisa langsung melihat dari dekat bagaimana kopi robusta ditanam, dirawat, hingga diproses. Mereka tak hanya membawa pulang kenangan, tapi juga pengalaman,” tuturnya.

 

Menurutnya, kehadiran demplot kopi akan menjadi magnet tersendiri yang mendukung pengembangan wisata lokal. Tidak perlu pergi jauh ke daerah lain, karena semua yang berkaitan dengan kopi Lampung Barat mulai dari pasar, wisata, hingga kebunnya sudah bisa ditemui di satu lokasi.

 

Pihaknya juga melihat peluang besar dari sinergi antara petani, pemerintah, dan sektor pariwisata. Dengan menciptakan kawasan terpadu berbasis kopi dan peternakan, diharapkan Lumbokseminung akan menjadi model pengembangan desa yang berkelanjutan. “Kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian bisa maju dan modern tanpa meninggalkan kearifan lokal. Kuncinya ada pada kolaborasi,” jelasnya

 

Selain mendukung ketahanan pangan dan ekonomi keluarga, program ini juga membuka lapangan kerja baru serta mendorong kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti kopi bubuk kemasan.

Kategori :