BALIKBUKIT - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Lampung Barat jumlahnya terus bertambah.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat hingga akhir April 2025, realisasi PAD telah mencapai lebih dari Rp32 miliar, atau sekitar 36.09% dari total target APBD murni tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp89 miliar.
“PAD Lampung Barat hingga April sudah terealisasi Rp32 miliar lebih, ungkap Kepala Bapenda Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., Minggu (18/4/2025)
Dijelaskannya, capaian PAD sebesar Rp32 miliar lebih tersebut berasal dari berbagai sumber pendapatan yang dikelola daerah, dengan rincian Pajak Daerah menyumbang lebih dari Rp6 miliar dari target Rp35 miliar (19.35%), Retribusi Daerah tercatat Rp15 miliar lebih dari target Rp42 miliar (37.24%), Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menyumbang sekitar Rp2 miliar lebih, dari target Rp5 miliar (48,84%), serta lain-lain PAD yang sah mencapai Rp6 miliar dari target Rp5 miliar (115, 98%).
Lanjut dia, kontribusi tertinggi dalam hal persentase sejauh ini datang dari lain-lain PAD yang sah, serta pengelolaan kekayaan daerah yang mulai menunjukkan potensi besar. “Bahkan untuk lain lain PAD yang sah untuk realisasinya sudah over target,” kata dia.
Meski realisasi PAD baru menyentuh 36.09 % dari total target, Daman optimistis bahwa pihaknya bersama seluruh Perangkat Daerah (PD) pengelola PAD akan mampu memaksimalkan sisa waktu tahun anggaran 2025. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, baik dari lembaga pengumpul hingga stakeholder lokal.
“Kami berharap perangkat daerah terus berinovasi dalam menggali potensi lokal. Jangan hanya andalkan sektor konvensional, tapi juga ciptakan sumber-sumber PAD baru yang lebih kreatif dan berkelanjutan,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk mendukung program peningkatan PAD dengan taat membayar pajak dan retribusi, karena kontribusi tersebut akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan, layanan publik, hingga peningkatan infrastruktur. (lusiana)