Ini Alasan Luar Angkasa Gelap Sementara Ada Matahari

Kamis 22 May 2025 - 15:14 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Luar angkasa gelap meskipun ada Matahari karena beberapa alasan fisika dan astronomi yang mendasar. Ini terkait dengan bagaimana cahaya bergerak dan bagaimana kita melihatnya dari Bumi maupun dari ruang angkasa.

Pertama, langit di Bumi tampak berwarna biru pada siang hari karena atmosfer kita. Atmosfer mengandung molekul udara dan partikel yang menyebarkan cahaya Matahari, terutama cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti warna biru.

Proses ini disebut hamburan Rayleigh. Karena hamburan ini, cahaya tersebar ke segala arah sehingga kita melihat langit sebagai latar biru yang menyelimuti Bumi.

Namun, di luar Bumi, di ruang angkasa yang hampir hampa udara, tidak ada atmosfer yang dapat menyebarkan cahaya Matahari. Cahaya dari Matahari atau bintang lain bergerak lurus tanpa menyebar ke segala arah. Jadi, kecuali kita melihat langsung sumber cahayanya (Matahari, bintang, atau planet yang memantulkan cahaya), latar belakang ruang angkasa tetap hitam karena tidak ada cahaya yang tersebar.

Kedua, fenomena ini juga terkait dengan paradoks Olbers, sebuah pertanyaan klasik tentang mengapa langit malam gelap padahal ada milyaran bintang. Pada masa lalu, asumsi bahwa alam semesta statis dan tak terbatas membuat orang bertanya mengapa cahaya bintang tidak memenuhi seluruh langit malam sehingga langit akan selalu terang.

Heinrich Olbers berpendapat mungkin ada materi antarbintang yang menyerap cahaya, sehingga langit tampak gelap.

Namun, teori ini tidak cukup menjelaskan kenyataan karena materi yang menyerap cahaya pasti memanas dan memancarkan cahaya kembali. Jawaban modern adalah alam semesta terus mengembang, sehingga cahaya dari galaksi yang sangat jauh mengalami pergeseran merah (redshift) ke panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti inframerah dan gelombang radio. Selain itu, alam semesta tidak tak terbatas secara waktu, sehingga cahaya dari bintang sangat jauh belum sempat sampai ke kita.

Jadi, ruang angkasa gelap karena tidak ada atmosfer yang menyebarkan cahaya dan karena alam semesta yang mengembang menyebabkan cahaya dari bintang sangat jauh tidak terlihat oleh mata manusia.

Sementara itu, Bumi bisa terang karena atmosfernya yang memantulkan dan menyebarkan cahaya Matahari, membuat langit siang hari berwarna biru dan cahaya tersebar ke segala arah. Di planet atau benda langit tanpa atmosfer seperti Bulan atau Merkurius, langit tetap hitam baik siang maupun malam, karena cahaya tidak tersebar.

Singkatnya, gelapnya luar angkasa adalah hasil kombinasi dari tidak adanya atmosfer untuk menyebarkan cahaya dan sifat alam semesta yang terus mengembang yang membuat cahaya bintang jauh tidak mencapai spektrum terlihat kita.(*)

Kategori :