Panen Kopi, Ernawati Ajak Warga Galakkan Ronda Malam

Senin 26 May 2025 - 18:52 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

KEBUNTEBU – Menjelang masa panen kopi yang mulai berlangsung di sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Barat, Camat Kebuntebu, Ernawati, S.E., mengimbau seluruh pekon di wilayahnya untuk kembali menggiatkan kegiatan ronda malam.

Instruksi ini dikeluarkan sebagai langkah antisipatif menyusul meningkatnya kekhawatiran warga terhadap aksi pencurian kopi yang mulai terjadi di beberapa titik.

Ernawati menegaskan, ronda malam menjadi salah satu langkah preventif penting untuk menghalau potensi tindak kriminalitas, khususnya pencurian hasil panen kopi yang nilainya kini semakin tinggi.

"Sudah ada kejadian, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Pekon Tribudi Sukur. Di sana, kopi milik warga yang sedang dijemur digondol maling pada malam hari saat warga tengah terlelap," ujarnya.

Kondisi ini menjadi peringatan serius mengingat harga jual kopi dalam dua tahun terakhir terus merangkak naik. Saat ini, harga kopi robusta di tingkat petani bisa menembus angka Rp70.000 per kilogram, sebuah angka yang cukup menggiurkan bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan aksi pencurian. 

Situasi ini membuat masyarakat harus lebih waspada, terutama dalam menjaga hasil panen mereka yang bernilai tinggi. "Ronda malam harus kita hidupkan kembali secara maksimal. Tujuannya jelas, untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan dan menumbuhkan rasa aman di lingkungan masyarakat," tambah Ernawati.

Senada dengan camat, Kapolpos Kebuntebu Aiptu Afrizal yang mendampingi Kapolsek Sumber Jaya AKP Syahrul Rekson, juga menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan. 

Menurutnya, sistem keamanan swakarsa melalui ronda malam terbukti efektif dalam mengurangi potensi tindak kriminal, terutama di daerah yang mulai padat aktivitas pertanian.

"Dengan semakin intensifnya ronda malam, maka langkah pencegahan bisa lebih optimal. Polisi tetap siap mendampingi dan memberikan pembinaan, namun peran aktif masyarakat tetap menjadi kunci," tegas Afrizal.

Ia menambahkan, selain patroli dari aparat kepolisian, keberadaan sistem keamanan lingkungan seperti siskamling juga menjadi penguat dalam menciptakan situasi kondusif selama masa panen. “Ini bukan hanya tentang menjaga kopi, tapi menjaga rasa aman dan kekompakan warga dalam menjaga wilayahnya sendiri,” imbuhnya.

Dengan dimulainya musim panen, warga diminta untuk tidak lengah. Selain memperkuat ronda malam, masyarakat juga diimbau untuk menempatkan hasil panen di lokasi yang aman dan tidak mudah diakses oleh orang tak dikenal. 

Dukungan penuh dari aparat pemerintah pekon, tokoh masyarakat, dan seluruh unsur pemuda dinilai sangat diperlukan untuk mengamankan masa panen kopi tahun ini. (rinto/nopri)

 

Kategori :