Radarlambar.bacakoran.co – Kondisi pasar saham Indonesia kembali terguncang. Pada perdagangan Kamis (19/6/2025) indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam hingga menyentuh level 6.968,64. Koreksi sebesar hampir dua persen atau tepatnya 139 poin ini menandai tekanan signifikan yang sedang melanda bursa domestik.
Hampir seluruh saham terkena imbas. Dari total perdagangan, tercatat 571 saham mengalami penurunan harga, sementara hanya 92 saham yang mencatatkan kenaikan. Sisanya, 139 saham stagnan. Transaksi harian terpantau aktif dengan nilai mencapai Rp 13,97 triliun melibatkan hampir 25 miliar lembar saham dalam lebih dari 1,4 juta kali transaksi dan akibat tekanan tersebut sebabkan nilai kapitalisasi pasar pun terkikis menjadi Rp 12.223 triliun.
Penurunan indeks ini dipicu dominasi aksi jual asing, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar yang kerap menjadi incaran utama pelaku pasar. Emiten perbankan serta saham unggulan atau blue chip menjadi yang paling banyak dilepas. Sepanjang hari perdagangan, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai lebih dari Rp 1,25 triliun.
Hampir seluruh sektor dalam indeks saham turut melemah, dengan tekanan terbesar terjadi pada sektor konsumsi, baik primer maupun non-primer. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan tidak hanya terjadi pada sektor tertentu, melainkan menyeluruh akibat sentimen pasar yang sedang negatif.
Fokus utama investor tampaknya tertuju pada pasar reguler, di mana terjadi penjualan bersih asing sebesar Rp 1,30 triliun. Sementara itu, pembelian bersih senilai Rp 44,5 miliar yang tercatat di pasar negosiasi dan tunai belum cukup kuat untuk menahan laju penurunan secara keseluruhan.
Sejumlah saham terpantau menjadi sasaran utama aksi jual. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menempati posisi teratas dengan nilai jual asing mencapai lebih dari Rp 524 miliar. Disusul oleh Aneka Tambang (ANTM) dan Bank Mandiri (BMRI) yang masing-masing mencatatkan penjualan asing sebesar Rp 235 miliar dan Rp 169 miliar.
Berikut daftar sepuluh saham yang paling banyak dilepas investor asing:
1. BBRI – Rp 524,32 miliar
2. ANTM – Rp 235,51 miliar
3. BMRI – Rp 169,19 miliar
4. BBCA – Rp 114,64 miliar
5. PANI – Rp 40,52 miliar
6. BBNI – Rp 38,78 miliar
7. GOTO – Rp 37,11 miliar
8. TPIA – Rp 34,86 miliar