Dunia Memanas, Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Aman Jika Perang Dunia III Pecah

Selasa 24 Jun 2025 - 15:45 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Ketegangan geopolitik global tengah mencapai titik rawan baru. Konflik bersenjata antara Israel dan Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir, menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III. Di tengah krisis ini, sejumlah negara mulai dipetakan sebagai wilayah yang dinilai relatif aman jika konflik global berskala besar benar-benar terjadi.

Berdasarkan pemetaan risiko dari The Economic Times, terdapat sebelas negara dan wilayah yang dianggap memiliki tingkat risiko rendah terhadap dampak langsung perang dunia. Faktor-faktor seperti netralitas politik, lokasi geografis terpencil, serta ketahanan terhadap ancaman militer menjadi kriteria utama dalam penilaian tersebut.

Menariknya, Indonesia masuk dalam daftar tersebut. Negara kepulauan ini dinilai memiliki posisi strategis di Asia Tenggara, namun tetap menjaga prinsip politik luar negeri “bebas dan aktif”. Sejak era Presiden Sukarno, Indonesia konsisten menolak berpihak dalam konflik blok besar dan berperan aktif dalam menyerukan penyelesaian damai, sebuah posisi yang terus dijaga hingga kini.

Netralitas ini menjadi keunggulan tersendiri dalam lanskap geopolitik internasional. Meskipun Indonesia bukan kekuatan militer besar, sikap luar negeri yang tidak provokatif membuatnya dianggap tidak menjadi target utama dalam konflik global. Selain itu, struktur geografis kepulauan dan medan yang tersebar dinilai menyulitkan potensi invasi skala besar.

Selain Indonesia, negara-negara seperti Antartika, Islandia, Selandia Baru, dan Swiss juga masuk dalam daftar. Lokasi terpencil, minimnya kepentingan strategis militer, dan stabilitas politik menjadikan negara-negara ini sebagai tempat potensial untuk perlindungan apabila terjadi eskalasi perang berkekuatan besar, termasuk perang nuklir.

Greenland, Tuvalu, dan Fiji dinilai aman karena posisi mereka yang terisolasi dan minim daya tarik bagi agresor. Sementara itu, Argentina dan Chili memiliki sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur yang cukup kuat untuk menopang kehidupan pasca konflik.

Di tengah ketidakpastian global, pemetaan semacam ini menjadi perhatian penting bagi warga sipil dan komunitas internasional. Meski bukan berarti kebal dari dampak global seperti ekonomi atau iklim, negara-negara dalam daftar ini tetap menjadi rujukan sebagai lokasi paling minim risiko dalam skenario perang dunia. Indonesia, dengan posisi diplomatik dan letak geografisnya, menunjukkan bahwa keberpihakan pada perdamaian tetap menjadi aset strategis dalam menghadapi krisis global.(*)

Kategori :