PESISIR TENGAH – Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat masih tingginya harga jual beras di kabupaten setempat yang mencapai Rp15 ribu per kilogram (Kg) di pengaruhi oleh sejumlah faktor.
Kadiskopdag Pesbar, Siswandi, S. Kom, M.H., mengatakan sejumlah faktor yang menyebabkan harga beras di Kabupaten Pesbar itu tinggi seperti akibat cuaca dan banyak petani yang menjual langsung hasil panen dalam bentuk gabah.
“ Musim kemarau yang terjadi pada tahun 2023 lalu, membuat banyak areal persawahan di Kabupaten Pesbar tidak bisa digarap, sehingga pasokan beras menurun, belum lagi banyak hasil panen petani yang dijual dalam bentuk gabah ke luar daerah,” kata dia.
Dijelaskanya, kenaikan harga beras pada tahun 2023 lalu dampak perubahan cuaca yang menyebabkan siklus panen terganggu, bahkan banyak areal sawah yang tidak dapat digarap karena kekeringan, terutama sawah tadah hujan.
“ Selain itu, tingginya permintaan di pasaran yang tidak diimbangi dengan persediaan barang yang tersedia, bahkan hasil panen padi petani juga banyak yang dijual ke dalam bentuk gabah karena dinilai lebih menguntungkan,” jelasnya.
Menurutnya, petani memilih menjual hasil panen itu dalam bentuk gabah karena hasilnya lebih tinggi dibanding dijual dalam bentuk beras. Untuk harga gabah kering rata-rata dihargai Rp8 ribu perkilogram, sedangkan untuk menjual dalam bentuk beras pasti di bawah harga pasaran.
“ Jika tiga kilogram gabah itu bisa menghasilkan satu kilo beras artinya kalau dijaul hanya Rp14 ribu perkilogram, tapi kalau dijual bentuk gabah mereka malah mendapatkan Rp24 ribu, karena perkilo gabah itu Rp8 ribu,” terangnya.
Ditambahkannya, terkait kelangkaan dan kenaikan harga beras itu ada hubungannya antara permintaan dan persediaan di pasaran, pihaknya berharap tahun ini petani bisa memaksimalkan proses tanam, sehingga hasilnya lebih maksimal.
“ Mudah-mudahan hasil panen petani tahun ini lebih baik apalagi curah hujan sudah mulai tinggi, dengan begitu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, serta gabah yang dijual keluar daerah bis dikurangi,” pungkasnya. (*)