Radarlambar.bacakoran.co- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian publik internasional setelah menyebut nama Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam unggahan terbarunya di platform media sosial miliknya, Truth Social. Dalam unggahan tersebut, Trump menyampaikan bahwa dirinya telah menyepakati kerja sama dagang berskala besar dengan Indonesia setelah melakukan pembicaraan langsung dengan Prabowo.
Trump menyebut bahwa kesepakatan ini menjadi momen penting, karena menurutnya Indonesia membuka akses pasar secara penuh kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Pengumuman tersebut sontak memicu berbagai spekulasi, terutama soal bentuk kerja sama dan dampaknya terhadap hubungan ekonomi kedua negara.
Pernyataan Trump disampaikan melalui Truth Social, platform yang ia luncurkan pada Februari 2022 sebagai alternatif dari media sosial arus utama. Sejak diblokir dari Twitter (kini X) dan Facebook usai peristiwa Capitol Hill, Trump menjadikan Truth Social sebagai kanal utama untuk menyampaikan pernyataan politik, ekonomi, dan pandangan pribadinya.
Platform tersebut dikembangkan oleh Trump Media & Technology Group (TMTG) dan dikenal luas sebagai ruang komunikasi bagi pendukung Trump dan kelompok konservatif AS. Meskipun penggunanya tergolong terbatas, unggahan Trump di Truth Social tetap memiliki dampak besar, karena sering dikutip dan diangkat kembali oleh media arus utama.
Secara bisnis, Truth Social belum memberikan keuntungan bagi induk usahanya. Pada 2024, TMTG mencatat kerugian hingga US\$ 400,9 juta, dengan pendapatan hanya US\$ 3,6 juta. Meski demikian, perusahaan ini tetap bertahan dan bahkan memiliki kas serta investasi jangka pendek senilai lebih dari US\$ 776 juta. Kapitalisasi pasar TMTG tercatat sekitar US\$ 4,9 miliar, dan harga sahamnya sempat melonjak tajam seiring kemenangan Trump di pemilu AS 2024.
Donald Trump sendiri masih menjadi pemegang saham terbesar, dengan kepemilikan lebih dari 114 juta lembar saham melalui sebuah trust pribadi. Ia juga memiliki perjanjian eksklusif untuk hanya memposting konten politik di Truth Social selama enam jam sebelum boleh diunggah ke platform lain, aturan yang secara praktik cukup fleksibel namun tetap dijalankan.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia terkait isi atau rincian kesepakatan yang dimaksud Trump dengan Prabowo. Jika benar ada pembukaan pasar besar-besaran untuk produk AS, hal ini bisa memicu pembahasan lanjutan terkait dampaknya terhadap sektor perdagangan dalam negeri.(*)