Radarlambar.bacakoran.co- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait isu ijazah yang belakangan menjadi perbincangan publik.
Meskipun tidak menyebut langsung siapa yang dimaksud, polemik yang ramai saat ini berkaitan dengan dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo.
Luhut menilai persoalan tersebut tidak relevan untuk dijadikan fokus utama, apalagi oleh kalangan intelektual. Menurutnya, yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat berkontribusi membangun bangsa dan memperkuat sumber daya manusia.
Ia menekankan bahwa ijazah bukan ukuran utama seseorang dalam memberikan manfaat untuk negara. Ia juga mendorong publik untuk membangun pemikiran produktif dan tidak menambah kegaduhan yang justru menghambat kemajuan nasional.
Dalam kesempatan itu, Luhut mengajak masyarakat untuk mengalihkan perhatian pada pembangunan sekolah unggulan serta mendukung program peningkatan kualitas pendidikan.
Ia menilai hal tersebut lebih substantif ketimbang memperpanjang isu yang bersifat kontroversial dan emosional.
Pernyataan Luhut muncul di tengah memanasnya laporan hukum terhadap Presiden Jokowi terkait dugaan pemalsuan dokumen akademik. Beberapa laporan telah diajukan ke Polda DIY oleh pihak yang mengklaim memiliki bukti manipulasi terkait skripsi dan pembimbingnya di Universitas Gadjah Mada.(*)