Di Tengah Blokade dan Serangan, Hamas Masih Gaji 30 Ribu Pegawai Negeri Gaza

Minggu 10 Aug 2025 - 05:03 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO– Meski terjebak dalam konflik berkepanjangan dan tekanan militer dari Israel, otoritas Hamas di Gaza tetap mampu membayar gaji bagi puluhan ribu pegawai negerinya. Di tengah hancurnya infrastruktur dan runtuhnya sistem perbankan, pembayaran dilakukan secara rahasia dan tunai.

Hamas tercatat masih menggaji sekitar 30.000 pegawai negeri dengan total nilai mencapai sekitar Rp114 miliar. Gaji dibagikan setiap 10 pekan sekali, meski jumlahnya jauh dari nominal sebelum perang. Sistem distribusi dilakukan melalui pertemuan tersembunyi di titik-titik yang tidak menentu, sering kali dengan risiko tinggi akibat ancaman serangan udara Israel.

Para pegawai, termasuk guru, petugas pajak, hingga aparat keamanan, harus mengambil gaji mereka dengan protokol keamanan ketat. Tidak sedikit dari mereka yang terpaksa mengucapkan salam perpisahan kepada keluarga setiap kali berangkat mengambil gaji, karena tingginya risiko serangan di lokasi distribusi.

Namun, realitas di lapangan memperlihatkan bahwa gaji yang diterima bersifat simbolis. Banyak pegawai hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan normal mereka, dan uang tunai yang dibagikan sering kali dalam kondisi usang hingga sulit digunakan di pasar.

Di sisi lain, kelangkaan pangan terus memburuk. Harga kebutuhan pokok seperti tepung melonjak drastis, bahkan mencapai lebih dari satu juta rupiah per kilogram, menjadi yang tertinggi sepanjang masa di Gaza. Dalam kondisi ini, gaji kecil yang diterima tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Ketiadaan sistem keuangan yang stabil dan terus meningkatnya tekanan militer membuat kelangsungan pembayaran gaji oleh Hamas menjadi misteri tersendiri. Meski begitu, di tengah kehancuran dan kelaparan, pemerintah de facto di Gaza ini masih berusaha menjaga keberlangsungan birokrasi sipilnya, meski dengan segala keterbatasan. (*)

Kategori :