Radarlambar.bacakoran.co– Presiden Prabowo Subianto menyampaikan klaim pengambilalihan 3,1 juta hektare lahan perkebunan sawit ilegal yang berdiri di kawasan hutan lindung.
Langkah ini dilakukan dengan dukungan pasukan TNI untuk menertibkan penguasaan lahan yang melanggar aturan.
Dari total 3,7 juta hektare lahan yang diverifikasi melanggar aturan, pemerintah telah menguasai kembali 3,1 juta hektare.
Pemerintah menegaskan tidak akan pandang bulu dalam menindak pihak yang menguasai lahan sawit ilegal, termasuk mereka yang memiliki pengaruh politik atau ekonomi.
Penertiban ini kerap menghadapi perlawanan di lapangan, sehingga keterlibatan TNI dianggap perlu agar penguasaan kembali lahan berjalan lancar.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkap pengambilalihan lahan sawit ilegal yang tumpang tindih dengan hutan negara. Koordinasi dengan Kejaksaan Agung dilakukan untuk memastikan penguasaan kembali lahan berjalan efektif.
Hutan yang dipakai untuk perkebunan sawit ilegal telah berhasil diambil alih seluas 2.092.000 hektare. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menertibkan pengelolaan lahan, melindungi kawasan hutan lindung, dan menegakkan hukum terhadap pengusaha yang memanfaatkan lahan negara secara ilegal.(*)