SMPN 38 Bandar Lampung Terapkan Deep Learning

Kamis 21 Aug 2025 - 18:47 WIB
Reporter : Rlmg

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -  SMP Negeri 38 Bandar Lampung mulai menerapkan pendekatan deep learning dalam proses belajar mengajar. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional yang menekankan pembelajaran bermakna, reflektif, dan menyenangkan.

Kepala SMPN 38, Maya Trisia Wardani, S.Si., M.M., menjelaskan bahwa deep learning bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan di era pendidikan modern. “Ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan yang menekankan pada pengolahan informasi secara mendalam oleh peserta didik, seperti cara kerja otak manusia dalam mengenali pola, menyimpan memori, hingga mengambil keputusan,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).

Menurut Maya, terdapat tiga pilar utama dalam pendekatan ini, yakni mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Mindful learning berfokus pada pengembangan daya pikir kritis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dan proyek. Meaningful learning memastikan setiap pengalaman belajar memberi kesan dan makna, sementara joyful learning menekankan keterlibatan aktif siswa secara fisik maupun mental sehingga suasana belajar terasa menyenangkan.

Sebagai penerapan nyata, SMPN 38 mengintegrasikan diskusi, kolaborasi, proyek berbasis aplikasi, serta inkuiri dan refleksi mandiri dalam kegiatan belajar mengajar. Guru juga memberikan umpan balik secara aktif agar siswa mampu memperdalam pemahaman, menyusun argumen berdasarkan pemikiran sendiri, dan merefleksikan proses belajar yang telah dijalani.

“Dengan cara ini, pembelajaran tidak hanya fokus pada capaian kognitif, tetapi juga pengalaman belajar yang bermakna. Siswa diajak berpikir kritis, eksploratif, dan reflektif sehingga terbentuk karakter adaptif menghadapi tantangan dunia nyata,” kata Maya.

Ia menambahkan, keberhasilan deep learning sangat bergantung pada kreativitas dan keterbukaan guru terhadap perubahan. Guru dituntut menghadirkan pembelajaran yang relevan, kontekstual, sekaligus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif dan komunikatif.

Maya menegaskan, penerapan deep learning juga merupakan bentuk aktualisasi filosofi pendidikan nasional Tut Wuri Handayani, yakni memberi ruang bagi peserta didik untuk berkembang mandiri dengan bimbingan serta motivasi dari guru.

“Harapannya, dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar untuk lulus ujian, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis, reflektif, dan adaptif dalam kehidupan sehari-hari maupun di masa depan,” pungkasnya.(*/rlmg)

Kategori :