BI Catat Impor Jasa Perjalanan Warga RI Tembus Rp70 Triliun, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jumat 22 Aug 2025 - 15:19 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co.id – Minat warga Indonesia bepergian ke luar negeri terus melonjak, terutama untuk ibadah haji, umrah, serta liburan panjang. Lonjakan itu membuat impor jasa perjalanan membengkak dan mencatat rekor baru.

Bank Indonesia (BI) dalam laporan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2025 melaporkan, impor pembayaran jasa perjalanan warga Indonesia ke luar negeri mencapai US$ 4,3 miliar atau setara Rp70 triliun (asumsi kurs Rp16.278 per US$). Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2025 sebesar US$ 2,8 miliar.

Capaian ini menjadi nilai tertinggi sepanjang pencatatan BI. Defisit impor jasa perjalanan meningkat seiring kenaikan jumlah wisatawan nasional (wisnus) yang berangkat ke luar negeri.

BI menyebut, faktor pendorong utamanya adalah musim haji 2025 yang jatuh pada Mei–Juni dengan kuota Indonesia mencapai 221.000 jemaah. Selain itu, periode April–Juni juga diwarnai libur panjang yang dimanfaatkan masyarakat untuk pelesiran ke mancanegara.

Di sisi lain, penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara (wisman) juga tumbuh positif. Ekspor jasa perjalanan pada kuartal II-2025 tercatat US$ 4,4 miliar, naik seiring kunjungan wisman yang mencapai 3,9 juta orang atau meningkat 22,8% secara kuartalan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, wisman terbanyak berasal dari Malaysia, Australia, Singapura, Tiongkok, Timor Leste, dan India. Sebagian besar kunjungan masih terkonsentrasi di tiga pintu masuk utama, yakni Bali, Jakarta, dan Batam.

Meski penerimaan dari wisman meningkat, defisit transaksi berjalan Indonesia tetap melebar. BI melaporkan defisit transaksi berjalan kuartal II-2025 sebesar US$ 3,0 miliar (0,8% PDB), naik dibandingkan triwulan I-2025 yang hanya US$ 0,2 miliar (0,1% PDB). Kondisi itu berdampak pada melebaranya defisit NPI yang mencapai US$ 6,7 miliar, jauh lebih dalam dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 800 juta.(*)

Kategori :