Tingkatkan Koordinasi, Kecamatan Ngaras Dorong Penanganan Sungai

Senin 25 Aug 2025 - 18:37 WIB
Reporter : Yogi Astrayuda

NGARAS - Pemerintah Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), terus mendorong percepatan penanganan sejumlah aliran sungai yang dinilai rawan menimbulkan dampak bagi masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah kondisi Sungai Way Ngaras, yang saat ini menggerus badan jalan penghubung di beberapa pekon dan berpotensi mengganggu akses warga.

Camat Ngaras, Suparmi, S.IP., M.M., mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesbar. Beberapa OPD yang dilibatkan antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).

“Kami sudah mengusulkan dan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk penanganan Sungai Way Ngaras. Kondisinya sangat mendesak karena sudah menggerus badan jalan penghubung di sejumlah pekon di Kecamatan Ngaras. Jika dibiarkan, akses masyarakat bisa terganggu,” kata Suparmi, Senin, 25 Agustus 2025. 

Meski sudah diajukan, menurut Suparmi, rencana perbaikan Sungai Way Ngaras kemungkinan besar baru dapat diakomodasi dalam anggaran tahun 2026. Hal itu karena penganggaran di tingkat kabupaten saat ini sudah ditetapkan, sehingga tidak memungkinkan ada penanganan dalam waktu dekat.

“Kami memahami keterbatasan anggaran daerah. Namun, karena kondisinya mendesak, kami juga sudah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Pusat agar ada intervensi program. Harapannya, penanganan Way Ngaras bisa terealisasi lebih cepat,” ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah kecamatan tidak hanya berhenti pada usulan ke kabupaten, tetapi juga berusaha mencari dukungan dari provinsi maupun pusat. Langkah ini dilakukan karena Sungai Way Ngaras memiliki posisi strategis, bukan hanya sebagai aliran air, tetapi juga berdekatan dengan jalan penghubung utama antarpekon.

Selain Way Ngaras, Kecamatan Ngaras juga memiliki aliran sungai lain yang kondisinya tidak kalah mengkhawatirkan. Diantaranya adalah Sungai Way Mulang Maya dan Way Rajabasa, yang kerap menjadi penyebab banjir di tiga pekon ketika curah hujan tinggi.

“Ada tiga pekon yang sangat rentan dilanda banjir, yaitu Pekon Rajabasa, Mulang Maya, dan Sukarame. Warga di tiga wilayah itu sudah sangat sering terdampak luapan sungai, terutama saat musim penghujan,” jelas Suparmi.

Ditambahkannya, banjir yang terjadi bukan hanya merendam pemukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Jalan lingkungan kerap tergenang, aktivitas ekonomi masyarakat terhambat, bahkan sebagian lahan pertanian ikut terendam sehingga merugikan petani. Menurut Suparmi, salah satu faktor utama banjir di wilayah tersebut adalah pendangkalan aliran sungai. Hal itu menyebabkan daya tampung sungai berkurang drastis. Akibatnya, setiap kali hujan deras mengguyur wilayah Ngaras dan sekitarnya, debit air meningkat dan sungai tidak mampu menampung aliran.

“Jika kondisinya dibiarkan, luapan air sungai akan semakin sering mencapai pemukiman warga. Karena itu, perlu langkah konkret dari pemerintah daerah, seperti pengerukan sungai atau pembangunan talud pengaman, agar banjir bisa diminimalkan,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Kategori :