RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Timnas Indonesia akhirnya mendapat kabar baik jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua kiper naturalisasi andalan, Emil Audero dan Maarten Paes, dipastikan akan menyusul skuad Garuda ke Arab Saudi pada 5 Oktober 2025, setelah sempat diragukan akibat cedera.
Emil Audero, kiper Cremonese, baru pulih dari cedera yang ia alami di Serie A. Meski belum sepenuhnya fit, dokter tim menilai ia sudah siap mengikuti latihan intensif bersama Timnas. Kehadirannya penting karena pengalaman bermain di level top Eropa serta refleks cepatnya menjadi kunci menghadapi serangan kelas dunia dari Arab Saudi dan Irak.
Sementara itu, Maarten Paes, kiper FC Dallas, juga telah kembali dalam kondisi stabil. Ia bahkan sudah kembali mengikuti latihan klubnya sebelum bergabung dengan Timnas. Paes dikenal memiliki kemampuan distribusi bola dan komunikasi yang baik dengan lini belakang, sehingga dapat menjadi senjata strategis Timnas dari posisi kiper.
Pelatih Patrick Kluivert tetap berhati-hati dengan kondisi kedua kiper. Ia memanggil Nadeo Argawinata dari Borneo FC sebagai kiper tambahan untuk menjaga kestabilan tim. Langkah ini juga sekaligus memberi opsi backup dan meningkatkan mental pemain lokal, sehingga Timnas tetap siap menghadapi laga krusial meski ada kemungkinan Emil atau Paes belum 100 persen fit.
Skuad Garuda telah berangkat lebih dulu ke Arab Saudi pada 2 Oktober 2025, termasuk 11 pemain dari Liga 1. Emil dan Paes dijadwalkan menyusul setelah menyelesaikan pertandingan bersama klub masing-masing: Emil dengan Cremonese dan Maarten dengan FC Dallas. Lawan pertama Indonesia adalah Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, disusul Irak beberapa hari kemudian. Dua laga ini menjadi ujian penting untuk Grup B putaran ke-4 kualifikasi Piala Dunia.
Publik berharap kehadiran Audero dan Paes dapat memperkuat lini belakang Timnas Indonesia. Dengan kedua kiper naturalisasi ini, peluang Garuda untuk bertahan lebih lama dan mencuri poin dari lawan berat terbuka lebar. Drama soal kiper akhirnya berakhir manis, dan kini fokus beralih ke strategi Kluivert menghadapi Arab Saudi dan Irak. (*)