Listrik Byarpet, Warga Putus Jaringan ke Tower Telekomunikasi

Rabu 05 Nov 2025 - 21:08 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

AIRHITAM – Ketegangan terjadi di Pekon Srimenanti, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat, saat warga dari tiga pemangku—Tenam Sembilan, Sinar Jaya, dan Sumber Rejeki—memutus aliran listrik milik PT PLN (Persero) yang mengalir ke dua tower jaringan telekomunikasi. 

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi byarpet (daya listrik tidak stabil) yang sudah berlangsung lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.

Warga mengeluhkan seringnya pemadaman listrik, terutama pada sore hingga malam hari, yang tidak hanya mengganggu kegiatan rumah tangga, namun juga berdampak pada kerusakan peralatan elektronik warga. Pemadaman yang terjadi secara terus-menerus mengancam kenyamanan dan produktivitas masyarakat, bahkan sejumlah perangkat elektronik rumah tangga rusak akibat fluktuasi tegangan listrik yang tidak stabil.

Kekecewaan masyarakat semakin memuncak, karena selain mengganggu aktivitas sehari-hari, dampak lainnya adalah terganggunya jaringan telekomunikasi, terutama bagi pengguna layanan Indosat dan XL yang mengandalkan dua tower telekomunikasi yang berada di kawasan tersebut. Kendala daya listrik ini menyebabkan jaringan komunikasi sering terputus dan mengganggu konektivitas data.

Menyikapi kondisi ini, Peratin Srimenanti, Anggi Ismanto, mengaku sangat prihatin dan meminta solusi cepat dari pihak PT PLN (Persero). Menurutnya, kondisi ini sudah sangat meresahkan masyarakat dan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan.

"Kami sangat mengharapkan adanya langkah nyata dari PT PLN Persero untuk menambah daya listrik di Pekon Srimenanti. Sebagai solusi, pemasangan transformator (trafo) tambahan sangat dibutuhkan untuk menstabilkan pasokan listrik dan mencegah terulangnya pemadaman yang merugikan masyarakat," kata Anggi Ismanto dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan Radar Lambar, Rabu (5/11/2025). 

Peratin juga menekankan pentingnya pembenahan infrastruktur listrik, mengingat kebutuhan akan energi listrik di wilayah tersebut semakin meningkat, terutama untuk mendukung fasilitas publik seperti telekomunikasi dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Anggi menambahkan, jika permintaan ini tidak segera ditindaklanjuti, maka aksi pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh warga mungkin akan terus berlanjut. Ia berharap, dengan adanya perhatian dan upaya perbaikan dari pihak PT PLN, masalah ini dapat segera diselesaikan.

Selain itu, masyarakat juga menuntut agar PLN segera melakukan evaluasi terhadap kondisi jaringan listrik yang ada, dan memastikan pasokan listrik yang cukup dan stabil untuk mendukung segala aktivitas warga. Harapan warga kini bergantung pada tindakan cepat PT PLN untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada fasilitas umum dan peralatan elektronik pribadi.

Aksi pemutusan listrik ini juga menjadi peringatan keras bahwa masyarakat tidak lagi bisa bertahan dengan kondisi yang ada. Harapan mereka kini tertuju pada solusi jangka panjang yang bisa mengatasi masalah listrik dan memastikan tidak ada lagi gangguan serupa di masa depan.

Sebagai catatan, hingga berita ini diturunkan, pihak PT PLN Persero belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan tersebut, namun masyarakat menunggu langkah nyata dari perusahaan listrik negara ini untuk mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama. (rinto/nopri)

 

Kategori :