Dukung Penurunan Stunting, Pemkab Lambar Alokasikan Rp38 Miliar

Rabu 20 Mar 2024 - 22:12 WIB
Reporter : Nopri
Editor : lusiana

BALIKBUKIT - Pemkab Lampung Barat tetap konsisten mendukung penuh program nasional penurunan stunting. Hal tersebut ditegaskan Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM., dalam evaluasi kinerja di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berlangsung di Inspektorat Jendral Kementrian Dalam Negeri RI, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Nukman menyampaikan program penanganan stunting menjadi salah satu fokus Kabupaten Lampung Barat. Dukungan anggaran penanganan stunting tahun 2024 sebesar Rp38 miliar. “Anggaran ini meningkat sebesar Rp18 miliar lebih dibandingkan tahun 2023,” ungkap Nukman.

Dalam kesempatan itu, Nukman juga menyampaikan data EPPGBM jumlah balita dengan kasus stunting pada oktober 2023 sebanyak 588 orang turun menjadi 330 orang pada Februari 2024. Sedangkan, Prevalensi Kasus stunting Pktober 2023 sebesar 3,19% dan pada Februari 2024 turun sebesar 1,81%. 

”Pemkab Lampung Barat tahun 2024 dalam menekan angka stunting antaranya pemenuhan terhadap sarana dan prasarana kesehatan dalam peningkatan fasilitas dan cakupan pelayanan kesehatan, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, pelaksanaan program bapak asuh anak stunting, pemberian makanan tambahan, bantuan benih ikan serta pemberian bantuan tunai dan non tunai,” ungkapnya.

Terusnya, dalam menjaga konsistensi terhadap penangan stunting, Kabupaten Lampung Barat tetap melaksanakan beberapa upaya yang akan dilakukan dalam penurunan stunting yang diantaranya kegiatan pemberian makanan tambahan.

Kemudian, pelaksanaan program bapak asuh anak stunting, pemberian tablet tambah darah pemeriksaan kesehatan, pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi pada calon pengantin, pemberian bantuan kepesertaan JKN/BPJS pada keluarga dengan balita beresiko stunting.

”Terakhir penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemberian bantuan tunai dan non tunai pada pasangan usia subur dengan status miskin," pungkasnya. (*)

Kategori :