PESISIR TENGAH – Dinas Kesheatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga Oktober 2023 mencapai 135 kasus dan tersebar di sejumlah kecamatan.
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Lisma Yunita, S. St., mendmapingi Kadiskes Pesbar Tedi Zadmiko, S. Km., mengatakan sejak Januari hingga Oktober ada kasus DBD yang terjadi di kabupaten setempat dan jumlah setiap bulannya berbeda.
“ Sepanjang tahun 2023, setiap bulan ada kasus DBD yang ditemukan, paling banyak kasus terjadi pada Juli yang mencapai 28 kasus dan paling sedikt terjadi pada September yang hanya tiga kasus,” kata dia.
Dijelaskannya, Kasus DBD yang terjadi pada Januari mencapai 24 kasus, Februari tujuh kasus, Maret 13 kasus, April tujuh kasus, Mei 18 kasus, Juni 20 kasus, Juli 28 kasus, Agustus 10 kasus, September tiga kasus dan Oktober lima kasus.
“ Jumlah kecamatan dengan kasus DBD terbanyak berada di kecamatan Pesisir Tengah yang mencapai 60 kasus, hampi setengah dari jumlah kasus DBD yang terjadi hingga sekarang,” jelasnya.
ditambahkannya, untuk wilayah paling banyak ditemukan kasus DBD, Dinkes melalui Puskesmas melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan juga melakukan fogging pada kasus positif dengan jarak 100 meter di sekeliling rumah.
“ Pelaksanaan fogging dengan radius 100 meter itu karena jarak terbang nyamuk dengue adalah 100 meter dan waktu foging juga disesuaikan dengan waktu nyamuk dengue aktif yakni pada pukul 06.00-09.00 kemudian 15.00-17.00,” terangnya.
Kemudian, dilakukan pemberian bubuk abate untuk rumah warga sebagai salah satu upaya pencegahan berkembangbiaknya nyamuk dengue penular DBD tersebt dan bekerja sama dengan lintas sektor untuk melaksanakan gotong royong secara rutin pada wilayah masing-masing.
“Adanya kasus DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinkes dan Puskesmas, tapi menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat,” pungkasnya. (yogi/*)