Dida Gardera juga melaporkan beberapa progres pelaksanaan ruang KSB sampai dengan awal tahun 2024.
"Kami sampaikan program Peremajaan Sawit Rakyat sampai dengan awal tahun 2024 telah tercapai lebih dari 327.000 hektar dan saat ini sudah ada 883 perusahaan dan 52 koperasi atau kelompok perkebunan yang telah memiliki ISPO," jelasnya.
Selain itu, dalam rangka diplomasi promosi dan advokasi untuk meningkatkan keterimaan ISPO diantaranya sudah melakukan beberapa kebijakan salah satunya dalam mengantisipasi EUDR.
"Sampai dengan saat ini telah ada 9 provinsi dan 19 kabupaten yang telah menerbitkan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan atau RAD KSB. Sementara, 17 provinsi dan 24 Kabupaten lainnya masih dalam proses legislasi penerbitan RAN KSB. Salah satu tujuan dari rakornas ini juga untuk melakukan percepatan karena RAN KSB ini menjadi salah satu syarat dalam penerimaan dana bagi hasil yang berasal dari sawit," pungkasnya. *